Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dengan beroperasinya pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power akan meningkatkan Tingkat Kompenen Dalam Negeri (TKDN) dari Hyundai Kona Electric.
Kona Electric diklaim mobil listrik pertama di Indonesia yang akan menggunakan baterai produksi lokal. “Yang awalnya 40 persen naik jauh lebih tinggi menjadi 80 persen,” kata Luhut saat acara peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia, Rabu (3/7).
Dengan baterai yang telah diproduksi dalam negeri, akan memberikan nilai tambah dan daya saing industri yang lebih baik.
Selain itu, pemerintah memiliki target produksi hingga 600 ribu unit mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) pada 2030.Adanya pabrik baterai listrik terbesar di Asia Tenggara ini mampu menambah kapasitas produksi di Indonesia.
"Produksi Kona Electric 50.000 unit per tahun ini akan menambah kapasitas produksi Indonesia secara signifikan," ujarnya.
Di sisi lain, dengan kapasitas produksi mobil listrik hingga 600 unit pada 2030 diperkirakan dapat memangkas emisi CO2 sekitar 160 ribu ton per tahun. Produksi mobil listrik juga akan mengurangi impor BBM sekitar 45 juta liter per tahun, serta menghemat subsidi untuk bahan bakar hingga Rp131 miliar per tahun.
“Dan ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang beredar,” ujar Luhut.
Kona Electric juga akan diekspor
Sementara itu, Executive Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung mengatakan, selesainya pabrik baterai dan produksi massal Kona Electric di Tanah Air merupakan buah kolaborasi antara Hyundai Motor Group dan Indonesia.
"Kami sangat bangga bahwa Kona Electric buatan Indonesia ini akan didukung oleh baterai lokal, hasil dari investasi bersama kami dengan LG Energy Solution di Indonesia,” ujarnya.
Produksi Kona Electric di Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga untuk mengekspor ke pasar internasional, mendukung visi Hyundai dalam menghadirkan solusi mobilitas yang inovatif dan berkelanjutan di seluruh dunia.
Hyundai Motor dan Indonesia juga bekerja sama membentuk masa depan ekosistem EV, tidak hanya di Asia tetapi secara global, sambil menetapkan standar baru bagi calon pelanggan di kawasan Asia Tenggara.
Chung juga menuturkan, kelompok otomotifnya akan lebih memperkuat kerja sama dengan negara di bidang lain, termasuk dalam solusi hidrogen dan mobilitas udara masa depan.
Dengan luas total 320 ribu meter persegi, HLI Green Power menampung fasilitas pemrosesan, perakitan, dan aktivasi elektroda, serta memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 10 GWh, cukup untuk lebih dari 150 ribu EV.
Sel baterai yang diproduksi di sini akan digunakan tidak hanya pada kendaraan listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Indonesia tetapi juga pada berbagai model Hyundai dan Kia di negara lain.
Kona Electric merupakan model kendaraan listrik kedua yang diproduksi di pabrik Hyundai di Indonesia, setelah Ioniq 5. Hyundai berharap Kona Electric dapat memainkan peran penting dalam pertumbuhan pasar kendaraan listrik Indonesia.