Produsen Suku Cadang Asal Jerman Bakal PHK 14.000 Karyawan

Tekanan ini ditimbulkan oleh peralihan ke kendaraan listrik.

Produsen Suku Cadang Asal Jerman Bakal PHK 14.000 Karyawan
Ilustrasi: pabrik suku cadang mobil.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Produsen suku cadang mobil asal Jerman, ZF, mengumumkan rencananya untuk memangkas hingga seperempat tenaga kerjanya di Jerman akibat tekanan yang ditimbulkan oleh peralihan pasar ke kendaraan listrik.

Laman economictimes melansir, Selasa (29/7), bahwa jumlah karyawan perusahaan itu di Jerman akan berkurang secara bertahap 11.000 hingga 14.000 dari total 54.000 orang saat ini, dengan target penyelesaian pada 2028.

Keputusan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja domestik ini diambil untuk merespons perubahan dalam sektor mobilitas, khususnya dalam bidang elektromobilitas.

Restrukrisasi ini bertujuan untuk membantu perusahaan beradaptasi dengan kondisi pasar yang lebih sulit dan mempertahankan daya saing internasional.

“Keseriusan situasi ini menuntut tindakan tegas untuk dapat menyesuaikan perusahaan dengan pasar yang lebih ketat dan lingkungan yang kompetitif,” kata CEO ZF Holger klein.

Restrukturisasi ini akan memengaruhi divisi motor listrik ZF, yang dipengaruhi oleh persaingan yang ketat, tekanan biaya, dan permintaan yang lemah untuk kendaraan listrik. Pasar, yang terutama didominasi oleh produsen Cina, telah terbukti sangat kompetitif.

Pembuatan motor listrik berujung pada rendahnya margin dan kesulitan dalam mendanai penggerak listrik murni dari laba sektor kendaraan konvensional dan hibrida.

ZF akan berfokus pada elektromobilitas

Peralihan ke kendaraan listrik telah mengurangi permintaan untuk transmisi kendaraan konvensional dan hibrida, yang menjadi keunggulan para pemasok Jerman.

Rendahnya permintaan saat ini untuk kendaraan listrik murni telah menyebabkan ZF mengalami kelebihan kapasitas di area-area yang membutuhkan investasi tinggi.

Meskipun menghadapi tantangan-tantangan ini, Klein menekankan komitmen perusahaan terhadap elektromobilitas.

"Masa depan adalah milik elektromobilitas," kata Klein.

ZF akan terus berinvestasi besar-besaran pada sektor ini, tetapi akan mengupayakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain agar tetap kompetitif.

Sebagai bagian dari restrukturisasinya, ZF berencana untuk meningkatkan investasi di area-area seperti teknologi dalam mobil, rangka kendaraan, teknologi industri, dan layanan purnajual.

Jaringan perusahaan di Jerman akan disederhanakan akibat akuisisi terbaru yang mendorong perluasan bertahap. Jumlah pekerja yang akan dirumahkan akan bergantung pada perkembangan pasar.

Rencana Uni Eropa (UE) untuk melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil baru pada 2035 semakin mempercepat pemutusan hubungan kerja pada Industri Otomotif. Bersamaan dengan itu, produsen asal Cina semakin mendominasi pasar kendaraan listrik.

Produsen baterai Cina, CATL, kini menjadi pemasok baterai mobil terbesar ketiga di dunia. Perubahan ini, ditambah dengan penghapusan bertahap mesin pembakaran, telah menekan pemasok otomotif Eropa secara signifikan.

Selain ZF, perusahaan suku cadang lainnya seperti Bosch, Continental, dan Webasto juga telah mengurangi jumlah pekerja sebagai respons terhadap perubahan ini.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%