Jakarta, FORTUNE - Reethau Group lewat PT Reethau Dharma Andalan meneken kontrak kerja sama dengan PT Pertagas Niaga, subholding gas Pertamina, untuk pekerjaan jasa pengangkutan, penyimpanan, dan regasifikasi liquified natural gas (LNG) di wilayah Kalimantan Timur. Proyek ini memiliki nilai kontrak lebih dari Rp1 triliun dalam jangka 10 tahun dengan skema lima tahun dan perpanjangan lima tahun.
“Reethau Dharma Andalan berhasil melakukan kerja sama pembangunan proyek regasifikasi dengan PT Pertagas Niaga, dan menjadi milestone baru Reethau Dharma Andalan dalam mengembangkan bisnis di sektor LNG,” kata Direktur Utama PT Reethau Dharma Andalan, Arry Pasya, dalam keterangannya, Rabu (4/9).
Ada beberapa tahap yang mesti dilalui dalam proses pemanfaatan LNG, mulai dari gas masuk pada pre-treatment sebelum diolah, kemudian pengolahannya di pabrik LNG, dan lantas penyalurannya menggunakan pipa atau tangki agar dapat digunakan untuk pembangkit listrik, pabrik, dan lain sebagainya.
Dalam perencanaan proyek ini, Reethau Dharma Andalan akan mempersiapkan serta mempertimbangkan aspek health safety environment (HSE). Perusahaan juga berinvestasi dengan menyediakan Iso Tank dan peralatan regasifikasi.
Tim project sekaligus sudah menyeleksi vendor peralatan, EPC, dan jasa transportasi laut terbaik serta memastikan seluruh aspek agar pekerjaan ini berjalan tepat waktu.
“Dengan keberadaan seluruh tim yang memiliki satu visi sinergi yang sama, kami yakin proyek ini akan berjalan dengan sukses,” ujar Arry.
Bermula dari trader CNG
Sebagai perusahaan yang memiliki fokus pada gas alam, Reethau berawal dari pedagang compressed natural gas (CNG, yang kini telah berkembang dalam menghasilkan gas terkompresi pada stasiun induk.
Arry Pasya menjelaskan bahwa Reethau Group berkembang pesat sejak 2012, dimulai dengan PT Reethau Cipta Energi yang mengirim CNG di Jawa Barat dan Jawa Tengah, dan kini telah membangun stasiun induk PT Reethau Dharma Andalan melalui kerja sama dengan transporter gas BUMN.