Jakarta, FORTUNE - Indonesia akan memiliki Smelter Titanium pertama yang dibangun oleh PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dengan investasi senilai Rp1,3 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan saat ini progres pembangunan smelter tersebut telah mencapai 75 persen. Dengan dibangunnya fasilitas itu, Indonesia mendapatkan nilai tambah dalam industri ini, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan rantai pasok industri.
“Pemerintah secara aktif memacu hilirisasi industri dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri,” kata dia dalam keterangan resminya yang dikutip Jumat (8/12).
Manfaat titanium untuk manufaktur
Ilmenite merupakan salah satu sumber unsur titanium (Ti) yang dibutuhkan untuk membuat berbagai paduan performa tinggi. Ilmenite terbentuk sebagai mineral utama dalam batuan beku mafik, terkonsentrasi dalam suatu lapisan dan ditemukan sebagai limbah dari pertambangan timah atau pertambangan pasir zirconium.
Agus mengatakan sebagian besar ilmenite yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk menghasilkan titanium dioksida (Ti02), pigmen, kapur putih, dan polishing abrasif.
“Adanya smelter titanium dengan bahan baku Ilmenite ini tentunya akan dapat meningkatkan nilai tambah dari bijih mineral dan menciptakan lapangan kerja di sektor industri hilirisasi, terutama di sektor industri yang memanfaatkan titanium seperti industri alat-alat kesehatan, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, dan peralatan militer,” ujarnya.
Investasi smelter ini 100 persen merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Smelter ini punya kapasitas 100 metrik ton per hari
Sementara itu, Direktur Utama PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya, Arbi Leo, mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi sejalan dengan mandat pemerintah yang bertujuan menghilirisasi setiap potensi mineral yang ada di setiap daerah.
“Kami mengharapkan smelter ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan sektor industri dan kemandirian negara dalam memproduksi titanium. Karenanya, dukungan terhadap PT Bersahaja dapat ikut memajukan daerah dan juga Indonesia,” kata Arbi.
Smelter titanium ini dibangun di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dengan investasi Rp1,3 triliun, berkapasitas produksi 100 metrik ton per hari, dan akan memainkan peran dalam memenuhi kebutuhan titanium di dalam negeri maupun global.