6 Pabrik Tekstil Tutup di Jawa Tengah, Badai PHK Ribuan Karyawan

Badai PHK terjadi di industri Tekstil dan Produk Tekstil

6 Pabrik Tekstil Tutup di Jawa Tengah, Badai PHK Ribuan Karyawan
Sejumlah pekerja menata kain sarung di industri kain sarung Asaputex, Tegal, Jawa Tengah, Senin (27/12/2021). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Sai Apparel kembali buka dengan 2.000 karyawan, dari sebelumnya PHK sekitar 8.000 karyawan.
  • PHK terjadi di berbagai pabrik tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
  • Kementerian Ketenagakerjaan mencatat hampir 53 ribu orang PHK sepanjang 2024, dengan Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi.

Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) sebelumnya mencatat terdapat tujuh pabrik di sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Jawa Tengah yang tutup antara Januari hingga Agustus 2024. Namun, angka tersebut kini berkurang menjadi enam pabrik, karena PT Sai Apparel, yang sebelumnya dilaporkan tutup, telah kembali melanjutkan operasionalnya.

PT Sai Apparel membuka operasional kembali dengan efisiensi karyawan menjadi 2.000, dari sebelumnya 8.000 karyawan.

“PT Sai Apparel Semarang infonya sekarang buka lagi dengan sekitar 2.000 karyawan,” ujar Ristadi dalam konfirmasinya, Senin (14/10).

Presiden KSPN Ristadi mengungkapkan bahwa semua pabrik tekstil dan produk tekstil yang ditutup berada di Jawa Tengah.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terakhir dilaporkan berasal dari PT Sinar Panca Jaya terhadap lebih dari 340 karyawan sebelum pabrik tersebut tutup pada bulan Agustus.

Berikut adalah daftar pabrik tekstil yang melakukan PHK antara Januari hingga Agustus karena alasan penutupan:

  1. PT S Dupantex, Jawa Tengah: PHK sekitar 700 karyawan
  2. PT Alenatex, Jawa Barat: PHK sekitar 700 karyawan
  3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: PHK sekitar 500 karyawan
  4. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: PHK sekitar 400 karyawan
  5. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: PHK sekitar 700 karyawan
  6. PT Sinar Panca Jaya, Semarang, Jawa Tengah: PHK 340 karyawan

Berikut adalah daftar pabrik tekstil yang melakukan PHK selama Januari – Agustus karena efisiensi:

  1. PT Bitratex, Semarang: PHK sekitar 400 orang
  2. PT Johartex, Magelang: PHK sekitar 300 orang
  3. PT Pulomas, Bandung: PHK 214 orang
  4. PT Daliatex, Bandung: PHK sekitar 500 orang
  5. PT Delta Merlin 1, Karanganyar: PHK sekitar 200 orang
  6. PT Delta Merlin 2, Karanganyar: PHK sekitar 100 orang
  7. PT Agung Tex, Karanganyar: PHK sekitar 50 orang
  8. PT Samwon, Kota Semarang: PHK 350 orang
  9. PT Sai Apparel, Kota Semarang: PHK 6.000 orang

Ristadi menjelaskan, data yang dihimpun KSPN berbeda dengan data dari Kementerian Ketenagakerjaan karena murni dari sektor tekstil. Sedangkan data Kementerian Ketenagakerjaan dihumpun berdasarkan multi sektor.

Dalam hal ini, Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan bahwa hampir 53 ribu orang mengalami PHK sepanjang 2024. Jumlah PHK tertinggi terjadi di Jawa Tengah dengan 14.767 orang, disusul Banten dengan 9.114 orang, dan DKI Jakarta dengan 7.469 orang.

Ristadi menyoroti bahwa kemudahan dalam melakukan impor merupakan faktor utama peningkatan jumlah PHK. Pabrik mengambil langkah PHK karena terpaksa menghentikan produksi setelah pasar domestik dibanjiri barang impor.

Ia menyebutkan bahwa situasi ini terjadi karena harga produk dari industri pengolahan lokal tidak dapat bersaing dengan barang impor di pasar domestik.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil