Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah

Simak perjalanan Kopi Tuku hingga populer sampai saat ini.

Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
Pop-up store TUKU di Seoul, Korea Selatan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Toko Kopi Tuku dikenal sebagai pelopor tren kopi susu gula aren yang populer di dunia perkopian.
  • Founder dan CEO Kopi Tuku, Andanu Prasetyo memulai bisnis kopi dari penelitian kuliah di Prasetya Mulya Business School.
  • Kopi Tuku merayakan ulang tahun ke-9 dengan Festival Tetangga Tuku, menunjukkan rasa syukur dan keberanian dalam membangun industri kopi yang lebih baik.

Toko Kopi Tuku adalah merek kopi lokal populer yang dikenal sebagai pelopor tren kopi susu gula aren di Indonesia. Dengan menu andalan "kopi susu tetangga", Toko Kopi Tuku berhasil menarik perhatian banyak orang. Menu ini bahkan memunculkan sebutan "Tetangga Tuku" bagi para pembeli setianya.

Kesuksesan Kopi Tuku di industri kopi Indonesia tidak terlepas dari peran penting pendiri sekaligus CEO Kopi Tuku, Andanu Prasetyo. Seperti apa profil pemilik Kopi Tuku? Berikut perjalanan karier dalam membangun bisnisnya. Simak selengkapnya di bawah ini.

Toko Kopi Tuku bermula dari tugas kuliah

Toko Kopi Tuku (instagram.com/tokokopituku)

Andanu Prasetyo mulai mengenal dan mempelajari dunia bisnis sejak berkuliah di Prasetya Mulya Business School. Ketertarikannya pada industri kopi muncul ketika dia melakukan penelitian untuk tugas kuliahnya.

Saat itu, Andanu tertarik dengan fenomena rendahnya konsumsi kopi di Indonesia, padahal negara ini memiliki produksi dan distribusi kopi yang sangat besar. Melihat fenomena ini, serta didukung oleh analisis dan eksplorasinya, ia berambisi untuk memulai bisnis kopi pada 2015.

Ambisi tersebut mendorong Tyo, panggilan akrabnya, untuk membuka gerai kopi pertamanya di Jalan Cipete Raya pada 2015 yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kopi Tuku.

Menurut Tyo, Toko Kopi Tuku bukan sekadar bisnis coffee shop biasa. Melainkan sebuah brand yang bertujuan memberikan kontribusi lebih bagi industri kopi di Indonesia dari hulu hingga hilir.

Dengan visi tersebut, ia berharap Kopi Tuku bisa memberikan dampak positif yang lebih luas dalam dunia kopi Tanah Air.

Dikunjungi presiden

Inovasi dan strategi yang diterapkan oleh Tyo dan tim Toko Kopi Tuku terbukti membuahkan hasil yang sangat baik. Salah satu puncak kepopuleran Kopi Tuku tercapai saat dikunjungi oleh Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden RI.

Pada 2017, Jokowi dan keluarganya mengunjungi Kopi Tuku yang terletak di Cipete. Kunjungan tersebut menjadi momen penting yang makin meningkatkan popularitas dan ketenaran Kopi Tuku.

Berjalannya waktu, Tyo mendirikan MAKA Group atau PT Makna Angan Karya Andanu, sebuah grup perusahaan yang bergerak di bidang food and beverage (F&B) dan menaungi berbagai merek, termasuk Kopi Tuku.

Berkat ketekunan dan pencapaiannya dalam dunia bisnis, Andanu meraih sejumlah penghargaan dan aktif menjadi pembicara di berbagai acara bisnis dan motivasi. Hingga kini, baik Kopi Tuku maupun MAKA Group terus berinovasi dan menjadi pelopor dalam industri coffee shop di Indonesia.

“Dari Nyali Jadi Nyata”

Pada 27 Juni 2024, Toko Kopi Tuku merayakan ulang tahun ke-9 dengan menggelar Festival Tetangga Tuku (Festaku). Festival kali ini mengusung tema Dari Nyali Jadi Nyata, menjadi momen refleksi perjalanan Tuku yang dimulai dari sebuah mimpi sederhana untuk meningkatkan apresiasi dan konsumsi kopi di Indonesia.

Tyo menuturkan, merek kopi lokal ini lahir dari mimpi besar dan keberanian yang kuat. Menurutnya, kebersamaan yang terjalin menjadi hal yang paling berarti. "Meski awalnya tidak jelas, obrolan-obrolan kecil dan masukan yang diterima, memberikan energi positif yang mengarahkan kami untuk membangun industri kopi yang lebih baik," kata Tyo.

Ia percaya bahwa dengan makin banyaknya dukungan, dampak yang dihasilkan makin nyata.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

RI Gabung BRICS, Kadin: Tambah Tanggung Jawab Baru
Alasan Bukalapak Tutup Marketplace, Jualan Produk Digital
Negosiasi Apple ke RI Terlaksana, Pemerintah Minta 4 Syarat
8 Saham dalam Program Makan Bergizi Gratis, Bakal Naik?
Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS
Cara Daftar Bansos Ibu Hamil 2025, Ini Persyaratannya