Humpuss Maritim Internasional (HUMI) Tambah Dua Kapal Tug Boat

Pengadaan dilakukan di wilayah Indonesia Timur.

Humpuss Maritim Internasional (HUMI) Tambah Dua Kapal Tug Boat
Ilustrasi kapal Humpuss Maritim Internasional (HUMI). (Doc: www.humi.co.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menambah dua unit kapal tug boat, yakni TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6.
  • Pengadaan ini dilakukan di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Pelabuhan Tarakan dan Kendari, untuk meningkatkan profitabilitas perseroan melalui efisiensi operasional.
  • Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, mengatakan akuisisi kedua kapal ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan tidak berdampak terhadap pertumbuhan pendapatan HTC.

Jakarta, FORTUNE - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menambah dua unit kapal tug boat, yakni TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6. Pengadaan ini dilakukan di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Pelabuhan Tarakan dan Kendari.

Kedua kapal ini sebelumnya disewa oleh anak usaha, yaitu PT Humpuss Transportasi Curah (HTC). Dengan akuisisi ini, diharapkan perseroan dapat meningkatkan profitabilitasnya melalui efisiensi operasional yang lebih baik, meskipun tidak berdampak terhadap pertumbuhan pendapatan HTC.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, mengatakan akuisisi kedua kapal ini tidak hanya mengurangi biaya sewa yang berkelanjutan, namun juga meningkatkan efisiensi dan kontrol operasional.

"Meskipun langkah ini tidak akan meningkatkan revenue secara langsung, kami yakin bahwa pengurangan biaya sewa dan peningkatan efisiensi operasional akan berdampak positif pada laba perusahaan," ujar Tirta, dikutip Jumat (30/8).

Tirta juga menyampaikan bahwa pembelian ini tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan HTC, karena TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6 telah digunakan dalam operasional rutin selama masa sewa.

Namun demikian, dari sisi laba, efek positif akan segera terasa berkat pengurangan biaya sewa dan pengelolaan aset yang lebih efisien, sehingga perseroan dapat menjaga stabilitas pendapatan sambil secara bertahap meningkatkan margin keuntungan.

"Kami telah mempertimbangkan bahwa dampak dari pembelian ini lebih berfokus pada penguatan bottom line HTC, salah satu anak usaha kami. Dengan stabilitas revenue yang sudah ada, HTC kini bisa lebih fokus pada peningkatan laba melalui efisiensi dan pengelolaan aset yang lebih baik," katanya.

Lebih lanjut, Tirta menjelaskan, TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6 akan terus beroperasi di Pelabuhan Tarakan dan Kendari, yang merupakan pusat penting dalam jaringan logistik nasional.

Dengan kepemilikan penuh atas kapal-kapal tersebut, HUMI melalui anak usahanya, yaitu HTC, akan memastikan keberlanjutan layanan operasional di kedua pelabuhan tersebut.

"Hal ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap efisiensi logistik dan daya saing pelabuhan di Indonesia timur," ujar Tirta.

Ia menjelaskan TB Anugerah Bersama 5 dan TB Anugerah Bersama 6 memiliki spesifikasi mesin dan daya sebesar 2x1.000 horse power (HP) sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Dengan kapasitas tersebut, kedua tug boat ini mampu menangani kapal besar yang masuk dan keluar dari pelabuhan, serta memfasilitasi manuver yang lebih aman dan efisien di area pelabuhan yang padat," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil