Jakarta, FORTUNE - Perusahaan penyedia solusi energi bersih asal Malaysia, Gentari Sdn Bhd (Gentari), akan mengAkuisisi sejumlah Motor Listrik Volta, anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dan sistem ganti baterai (SGB) milik anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
Volta beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik dan didukung oleh jaringan SGB yang terus berkembang pesat.
Nantinya, Volta dan SGB akan dioperasikan dan dicap sebagai merek bersama oleh PT Energi Selalu Baru (ESB) dan PT Semolis Teknologi Indonesia (STI)—anak usaha NFCX—atas nama Gentari, guna menyediakan ekosistem EV yang ekonomis bagi pengendara sepeda motor di Indonesia.
Managing Director MCAS, Suryandy Jahja, mengungkapkan bahwa dengan adanya sekitar 125 juta motor berbahan bakar bensin di Indonesia, Volta optimistis motor listrik memiliki potensi besar untuk tumbuh, terutama melalui dukungan dari pemerintah untuk beralih ke energi bersih.
"Divisi energi bersih MCASH group terus berkembang dengan cepat, disertai posisi kuat Gentari dengan sejumlah mitra dan inovasi berkelanjutan yang tentunya dapat membantu kami melangkah lebih jauh lagi," katanya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (27/12).
Kerja sama antara MCAS dan Gentari juga diharapkan dapat memberikan solusi transportasi beremisi karbon rendah kepada pelanggan, bila dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bahan bakar konvensional, sehingga mendukung mobilitas ramah lingkungan di Jakarta.
Gentari akan memanfaatkan infrastruktur komprehensif MCAS untuk menyediakan solusi mobilitas hijau, sejalan dengan ambisi perusahaan untuk menguasai lebih dari 10 persen pangsa pasar titik pengisian daya publik dan layanan kendaraan (vehicle-as-a-service) di sejumlah negara kunci di Asia Pasifik pada 2030.
MCAS sendiri telah berhasil menjual lebih dari 15.000 motor listrik Volta, mendirikan hampir 300 stasiun penukaran baterai, dan melakukan 3,7 juta kali pertukaran baterai.
Dapat insentif kendaraan listrik
Volta merupakan salah satu jenama yang memperoleh insentif kendaraan listrik dari pemerintah. Insentif itu diberikan karena Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN ) yang digunakan mencapai 47,6 persen atau memenuhi ketentuan syarat minimal 40 persen.
Berdasarkan keterangan mengenai Insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah memutuskan memberikan bantuan atau subsidi kepada 200.000 unit motor mulai 20 Maret 2023 sampai dengan Desember 2023.
Menurut Direktur PT Volta Indonesia Semesta, Willty Awa, insentif ini akan membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
"Volta telah menyiapkan dengan baik kapasitas produksi motor listrik untuk memenuhi permintaan pasar. Seiring dengan inovasi produk yang terus dikembangkan, kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan komponen TKDN pada motor listrik Volta dan menghasilkan produk motor listrik yang berkualitas tinggi," katanya dikutip dari keterbukaan informasi BEI pada Maret lalu.
Dengan dukungan insentif ini, perusahaan siap berkontribusi meningkatkan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia dan menargetkan dapat menjadi pemain utama dalam pasar kendaraan listrik pada masa mendatang.