Jakarta, FORTUNE - PT PLN Nusantara Power (PLN NP), anak usaha PT PLN (Persero), mencatatkan produksi listrik sebesar 66,8 juta mega watt hour (MWh) sepanjang 2023. Capaian tersebut tumbuh 291 persen dibandingkan dengan realisasi 2022 yang sebesar 17 juta MWh.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan capaian positif tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya optimalisasi pembangkit yang didukung penyelarasan proses bisnis.
“Ini merupakan langkah strategis PLN Grup agar bisa beradaptasi dengan perubahan ke depan. PLN harus bergerak lebih lincah, cepat serta efektif untuk penguatan bisnis yang telah ada dalam mengelola dan menyediakan energi bagi kepentingan masyarakat, pengembangan bisnis yang lebih luas, terutama di bidang energi baru dan terbarukan,” kata Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (25/7).
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menjelaskan kinerja positif perusahannya juga tecermin pada Equivalent Availability Factor (EAF) Pembangkit Non Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baik di Jawa-Bali, maupun Luar Jawa Bali yang mencapai lebih dari 100 persen terhadap target yang ditetapkan.
EAF adalah faktor kesiapan unit pembangkit yang jika nilai EAF suatu unit pembangkit semakin besar, maka pembangkit itu akan semakin siap memproduksi listrik.
"Sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, kami berkomitmen menjalankan operasional perusahaan dengan sungguh-sungguh. Seluruh karyawan PLN NP telah bertekad dan berkomitmen dalam menghadirkan energi listrik untuk menerangi pertiwi, secara efisien, tepat, dan berlandaskan asas ramah lingkungan," ujar Ruly.
PLN NP mengadaptasi tantangan transisi energi dengan aktif melakukan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Sepanjang 2023, PLN NP mampu memproduksi listrik dari energi bersih sebesar 5,6 juta megawatt hour (MWh). Produksi listrik itu berasal dari empat pembangkit EBT yaitu PLTA Brantas, PLTA Cirata, PLTS Terapung Cirata dan PLTS Ibu Kota Nusantara.
"Beroperasinya pembangkit EBT ini, salah satunya PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara dan menjadi bukti dari komitmen PLN NP dalam menjawab tantangan transisi energi. Kami juga turut serta dalam mendukung Green City di IKN dengan membangun PLTS sebesar 10 MW," ujar Ruly.