Jakarta, FORTUNE - PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan PT PLN (Persero), membukukan laba sebesar Rp13,67 trilun pada 2023. Angka tersebut setara 167 persen dari target perusahaan di tahun lalu.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah mengatakan, dengan menerapkan co-investment dengan strategic partner, perusahaannya juga bisa menyetorkan laba—termasuk laba investasi dari perusahaan asosiasi— sebesar Rp2,1 triliun atau 9,58 persen dari total laba PLN group sebesar Rp22,07 triliun. Selain itu, PLN NP juga mencatatkan kinerja positif dari penjualan tenaga listrik dan juga kinerja dari perusahaan asosiasi.
"Melalui co-investment menunjukkan bahwa kerja sama PLN NP dengan strategic partner bukan hanya memberikan kontribusi operasional namun juga finansial sehingga PLN NP siap dalam mengembangkan investasi pembangkit baru melalui strategic partnership." jelas Ruly dikutip dari keterangan resminya, Selasa (7/2).
Rully menuturkan, PLN NP terus berupaya menjaga operational excellence kinerja pembangkit yang tercermin dari pencapaian KPI operasi yang baik. Ini tergambar dari equivalent available factor (EAF) pembangkit Non PLTU Jawa Bali yang mencapai lebih dari 100 persen, begitu juga dengan EAF pembangkit PLTU dan Non PLTU di Luar Jawa Bali yang tercapai melebihi target 100 persen.
Perusahaan juga turut mendukung program transformasi PLN Green and Lean dengan implementasi program carbon emission reduction yang tercapai 0,594 persen atau 110 persen dari target tahun 2023.
"PLN Nusantara Power juga berhasil menjadi yang terbaik dalam pengukuran Good Corporate Governance di seluruh PLN Group yang mengindikasikan bahwa dalam menjalankan bisnisnya, PLN Nusantara Power selalu berpedoman terhadap tata kelola perusahaan yang bersih dan transparan," tambah Ruly.
Dukungan PLN NP terhadap program transisi energi baru terbarukan dilakukan melalui investasi pengembangan pembangkit EBT sesuai dengan RUPTL meliputi PLTS Terapung Cirata, PLTA Batang Toru, PLTB Tanah Laut, PLTS IKN, PLTS Terapung Karangkates, PLTS Terapung Tembesi Batam dan PLTS Dediselisasi dengan dengan total kapasitas pembangkit EBT sebesar 969,9 MW dan BESS 192,39 MWh.
PLN NP juga telah berhasil menandatangani 3 kontrak kerja sama luar negeri dengan Timor Leste dan Bangladesh. Dengan semua capaian tersebut, Rully optimisis perusahaannya dapat berlari lebih kencang dengan melakukan berbagai upaya untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis untuk mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060.