PLN Nusantara Power Bidik Penurunan Emisi 35 Juta Ton CO2e pada 2024
Ingin jual karbon 2 juta ton CO2e via bursa.
Fortune Recap
- PLN NP menargetkan penurunan emisi karbon perseroan pada tahun lalu mencapai 35 juta ton CO2e, naik dua kali lipat dari penurunan emisi sepanjang 2023.
- Perusahaan memperdagangkan hampir 1 juta ton CO2e karbon di bursa (IDXCarbon) tahun lalu, dan menargetkan 2 juta ton CO2e pada tahun ini.
- Pembangkit PLTGU Muara Karang Blok 3 dan PLTMG Arun Peaker akan memperdagangkan reduksi emisinya ke bursa karbon, bersama dengan 11 PLTU PLN NP lainnya.
Jakarta, FORTUNE - PT PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkit PT PLN (Persero), menargetkan penurunan emisi karbon hingga 35 juta ton CO2e pada tahun ini. Angka tersebut naik dua kali lipat dari penurunan emisi sepanjang 2023 yang mencapai 17 juta ton CO2e.
Direktur Manajemen, Human Capital, dan Administrasi PLN NP, Karyawan Aji, mengatakan (23/4) tahun lalu perusahaannya telah memperdagangkan hampir 1 juta ton CO2e karbon di bursa (IDXCarbon), yang berasal dari pengurangan emisi di PLTGU Muara Karang Blok 3 pada 2022.
Pada tahun ini, PLN NP menargetkan perdagangan 2 juta ton CO2e di bursa karbon.
Adapun pembangkit yang akan segera masuk untuk memperdagangkan reduksi emisinya ke bursa adalah PLTGU Muara Karang (25.000 ton CO2e per tahun) dan PLTMG Arun Peaker (200.000 ton CO2e per tahun).
Selain emisi dari pembangkit PLTGU dan PLTMG, terdapat 11 PLTU PLN NP yang siap berdagang karbon lewat sertifikat penurunan emisi.
Kesebelas pembangkit batu bara tersebut telah menjadi peserta Perdagangan Karbon subsektor ketenagalistrikan dan mendapatkan kuota Persetujuan Teknis batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) dari Kementerian ESDM.
"Jumlah yang dapat diperdagangkan mencapai 35 juta ton," kata Aji.
Penurunan emisi PLN NP diperoleh melalui produksi energi bersih yang berasal, salah satunya, dari co-firing sepanjang 2023 sebanyak 525,62 GWh. Jumlah itu setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79 metrik ton.
Hingga kini, PLN NP telah melaksanakan co-firing secara terus-menerus pada 24 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bangun Pembangkit EBT
PLN NP juga mengimplementasikan Green Energy Movement dengan membangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti PLTS, PLTA, serta PLTB.
"Kami sangat mendorong terjadinya transisi energi, karena dengan perdagangan karbon itu inisiatif net zero itu lebih terpacu. Artinya, perusahaan yang membangun renewable power plant bisa membuat sertifikat karbon, perusahaan-perusahaan yang mengurangi bisa membuat sertifikasi pengurangan emisi," ujarnya.
Pada 2023, PLN NP telah berhasil menyelesaikan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
"Kami juga senantiasa mendukung smart city di Ibu Kota Negara (IKN) melalui penyediaan listrik bersih yang berasal dari PLTS IKN 50 MW. Saat ini kami telah menyelesaikan 10 MW tahap pertama," kata Aji.