Waskita Karya Kantongi Laba Kotor Rp400 Miliar pada Triwulan I-2023

WSKT bukukan EBITDA Rp660 miliar, naik 101 persen yoy.

Waskita Karya Kantongi Laba Kotor Rp400 Miliar pada Triwulan I-2023
Kantor Pusat Waskita Karya (Sumber: setiapgedung.web.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk membukukan laba kotor Rp400 miliar pada laporan keuangan triwulan I-2023, naik 21,47 persen year-on-year (yoy) di tengah kondisi COGS (cost of goods sold) yang lebih rendah menyusul kian stabilnya harga bahan baku konstruksi.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan selain laba kotor korporasi juga mencatat EBITDA positif Rp660 miliar. "Meningkat 101 persen yoy sebagai dampak meningkatnya laba kotor dan penurunan beban bunga selama triwulan pertama 2023,” ujar Ermy dalam keterangan resminya, Rabu (17/5).

Perseroan juga mencatatkan tingkat winning rate tender 33,33 persen dengan capaian nilai kontrak Rp20 triliun sepanjang Januari hingga Maret 2023. Selain itu, Waskita membukukan volume penjualan Rp2,3 triliun, ditopang oleh sektor jasa konstruksi yang tumbuh 15 persen dan berkontribusi hingga 84 persen terhadap total pendapatan. 

Waskita juga memperbaiki kinerja keuangan dengan meminimalisir proyek-proyek non-turnkey payment. Tercatat, 97,78 persen kontrak baru Waskita pada triwulan pertama 2023 berasal dari non-turnkey payment

“Dalam hal pengoperasian proyek, 43,57 persen kontrak baru merupakan kontrak bersama (joint venture) yang memberikan lebih banyak manfaat bagi perusahaan, terlebih meminimalisir risiko financial dalam penerapan metode teknologi, memberdayakan kapabilitas sumber daya manusia melalui transfer knowledge, dan meningkatkan bid win rate tender,” tambah Ermy.
 

Segmentasi proyek Waskita

Pada 2022, Waskita menang nilai kontrak IKN sebesar Rp4,16 triliun. Sementara, pada Januari–Maret 2023, perseroan telah mendapatkan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp4,7 triliun atau 20 persen dari target NKB pada 2023.

Berdasarkan segmentasi, proyek tersebut didominasi dari proyek pemerintah yang mencapai 63,50 persen, BUMN & BUMD 22,68 persen, dan sisanya dari entitas anak perusahaan yang mencapai 13,83 persen.

Menurut Ermy, hal ini sejalan dengan rencana perseroan yang menargetkan pembayaran secara bulanan. “Dengan monthly payment arus kas Waskita berjalan dengan lancar,” kata Ermy. 

Waskita juga tengah meninjau penerapan MRA (master restructuring agreement), yang diharapkan dapat memberikan ruang bagi perusahaan tersebut untuk dapat memproses bisnisnya dengan lebih baik lagi. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi