Startup jadi Industri yang Paling Banyak Potong Gaji Karyawan

Pentingnya transparansi pengelolaan gaji.

Startup jadi Industri yang Paling Banyak Potong Gaji Karyawan
Ilustrasi startup (unsplash/Jason Goodman)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Startup menjadi industri yang paling banyak komponen pemotongan Gaji Karyawan. Hal itu terungkap dalam analisa Mekari sebagai perusahaan software-as-a-service SaaS untuk Human Resource (HR). Data dari Mekari Talenta selama Januari hingga Mei 2024 yang mencerminkan pola potongan dan tambahan di penghitungan gaji. 

Berdasarkan pengamatan Mekari, selain startup, industri dengan potongan terbesar ke gaji karyawan adalah layanan keuangan, informasi teknologi, otomotif, serta real estate. 

“Jika diperhatikan, ke lima industri ini memiliki standar gaji dasar yang cukup tinggi, dan potongan akan bergerak lurus sesuai basic pay,” kata Head of Business Mekari Talenta, Stevens Jethefer melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (22/7). 

Ini komponen pemotongan gaji

Ilustrasi Gaji Karyawan/Dok Mekari

Bagi karyawan, inflasi mempengaruhi real income, yang kemudian akan mendikte daya beli mereka. Karena itu, karyawan sangat memperhatikan bukan saja gaji kotor yang mereka terima, namun juga aneka potongan dan tambahan yang berdampak pada penghitungan gaji bersih, atau take home pay. 

“Gaji adalah sumber penghidupan bagi banyak karyawan, maka wajar jika mereka menginginkan transparansi dan akurasi terkait penghitungan gaji. Karena itu, perusahaan harus bisa menjabarkan bukan saja komponen potongan dan tambahan, namun juga faktor-faktor yang mempengaruhi besaran potongan dan tambahan,” katanya. 

Stevens menjelaskan, komponen potongan umumnya terdiri dari pajak dan asuransi, baik dari pemerintah dan swasta. Data juga menunjukkan bahwa gaji kotor umumnya terkena 2 hingga 4 macam potongan. 

“Di luar pajak dan iuran wajib dari pemerintah seperti BPJS, JHT, dan PPH, gaji karyawan juga terkena potongan yang berkenaan dengan biaya asuransi swasta, iuran koperasi karyawan, serta tabungan atau simpanan karyawan yang difasilitasi perusahaan,” kata Stevens. 

Pentingnya transparansi pengelolaan gaji

ilustrasi pekerjaan dengan gaji tertinggi (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa ada sejumlah tambahan gaji kotor, di mana empat yang paling umum adalah uang makan, transport, dan lembur, selain dana dari fasilitas kredit perusahaan. 

Data Mekari menunjukkan bahwa rata-rata gaji kotor karyawan Indonesia berada di Rp 7 juta yang kemudian dikenakan berbagai potongan dan tambahan. 

Stevens menambahkan, bahwa adanya berbagai komponen yang mempengaruhi besaran gaji menegaskan pentingnya bagi perusahaan untuk mempunyai sistem dan proses yang transparan serta akurat untuk penghitungan remunerasi. 

“Perusahaan dapat dengan mudah menjalankan proses dan sistem penggajian yang transparan dan akurat dengan menggunakan solusi HR yang menawarkan berbagai keunggulan," pungkasnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya