⁠Survei UOB: Dunia Bisnis RI Optimis Tumbuh di Tengah Tantangan Global

Ini strategi dunia usaha RI hadapi ketidakpastian.

⁠Survei UOB: Dunia Bisnis RI Optimis Tumbuh di Tengah Tantangan Global
Pengunjung mengamati produk-produk mebel kualitas ekspor yang dijual pada pameran Obral Mebel Solo di salah satu pusat perbelanjaan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (4/7). (ANTARAFOTO/Maulana Surya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Berdasarkan UOB Business Outlook Study 2024 (SMEs & Large Enterprises), sembilan dari 10 bisnis terdampak inflasi yang tinggi pada tahun 2023. Akan tetapi, dunia usaha di Indonesia paling optimis terhadap ekonomi masa depan di tengah tantangan global.

Wholesale Banking Director UOB Indonesia, Harapman Kasan menyatakan, dunia usaha di Indonesia menunjukkan ketahanan dan optimisme yang luar biasa dalam menghadapi tantangan ekonomi. 

“UOB Business Outlook Study 2024 menyoroti aspirasi dan pandangan positif dunia usaha terhadap iklim usaha di Tanah Air, dan memberikan wawasan terkait langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi di masa mendatang,” kata Harapman melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (13/8).

Ini strategi dunia usaha RI hadapi ketidakpastian

Ilustrasi modal usaha (unsplash/@mufidpwt)

UKM dan perusahaan berskala besar di Indonesia tetap optimis terhadap iklim usaha saat ini di tengah inflasi yang tinggi serta tantangan Ekonomi Global yang mempengaruhi biaya operasi dan rantai pasok.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan-perusahaan di Indonesia telah mengambil sejumlah strategi, antara lain meningkatkan produktivitas guna mencapai efisiensi, menerapkan digitalisasi untuk mendorong penghematan biaya, serta lebih aktif dalam negosiasi harga dengan pemasok atau vendor.

“UOB Indonesia terus mendukung pertumbuhan dunia usaha dengan menawarkan solusi keuangan dan layanan konsultasi yang diperlukan dalam membantu perusahaan berkembang di dunia yang kian digital dan saling terhubung,” kata Harapman.

47 pengusaha khawatir akan keamanan siber

ilustrasi meningkatkan keamanan siber (unsplash.com/Sigmund)

Digitalisasi dan adopsi keberlanjutan dianggap penting untuk pertumbuhan masa depan UKM dan perusahaan berskala besar di Indonesia memiliki keyakinan harus mengadopsi digitalisasi untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi, meningkatkan jangkauan pelanggan, serta meningkatkan kinerja usaha. Hasilnya, hampir sembilan dari 10 bisnis di Indonesia telah melakukan digitalisasi di satu atau sejumlah departemen seperti di layanan profesional, manufaktur, dan teknik.

Di antara UKM dan perusahaan yang telah mengadopsi digitalisasi, beberapa telah mencatatkan peningkatan dalam pengalaman pelanggan dan profitabilitas. Namun, bisnis menghadapi sejumlah tantangan dalam perjalanan digitalisasi mereka. Hampir separuh dari bisnis khawatir akan keamanan siber (47 persen) dan hampir sepertiganya menghadapi risiko tinggi akibat pembobolan data (36 persen) atau berjuang dengan biaya implementasi (31 persen) karena merasa sulit untuk menjustifikasi nilai investasi. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024