Jakarta, FORTUNE - Bisnis dari UMKM nasional tidak kalah saing dengan perusahaan besar dalam hal berbisnis di level internasional. Data menunjukkan bahwa UMKM Indonesia sangat aktif dalam melakukan transaksi valuta asing (Valas) secara internasional untuk barang & jasa yang mencerminkan jangkauan global.
Data dari perusahaan software-as-service (SaaS), Mekari mencatat, dari bisnis UMKM menunjukkan bahwa lebih dari separuh transaksi internasional dalam valuta asing dilakukan oleh UMKM.
Chief Business Officer Mekari, Jansen Jumino mengatakan bahwa dengan meningkatnya globalisasi bisnis, perusahaan Indonesia kian terhubung dengan mitra-mitra internasional untuk penyediaan bukan saja barang, namun juga jasa.
“UMKM Indonesia, sebagai industri yang sangat besar di ekonomi Indonesia, kian terhubung ke jaringan bisnis global. Kehadiran teknologi memudahkan mereka untuk bekerja sama dengan mitra-mitra internasional yang berperan sebagai pemasok maupun pembeli," kata Jansen melaui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (9/12).
60% transaksi UMKM di Mekari menggunakan valas
Berdasarkan volume, hingga 60 persen dari transaksi valuta asing dilakukan oleh UMKM. UMKM yang aktif melakukan transaksi dalam valuta asing adalah yang kelas menengah sedang atau sudah merambah ke pasar internasional.
“UMKM yang melakukan transaksi dalam valuta asing bukan saja mereka yang bergerak di ekspor-impor barang, namun juga mereka yang menyediakan jasa mengingat bahwa banyak pekerjaan ataupun project sekarang dapat dilakukan secara remote atau virtual,” katanya.
Apalagi, salah satu teknologi yang sangat berpengaruh adalah teknologi finansial yang memudahkan transaksi dalam valuta asing secara global. UMKM rata-rata melakukan transaksi valuta asing sebanyak 8 kali per bulan. Serta, terdapag 3 macam transaksi paling sering adalah untuk hutang usaha, perbankan, dan pengeluaran usaha.
“Sebagian besar transaksi valuta asing UMKM menyangkut pembayaran pemasok atau vendor, mulai dari bahan baku hingga produk jadi, di luar negeri. Untuk perbankan, ada UMKM yang menggunakan fasilitas kredit bank di luar negeri untuk permodalan,”ujarnya.
Penggunaan USD paling laris untuk transaksi UMKM secara global
Dilihat dari volume, mata uang dolar Amerika Serikat (USD)tetap mendominasi karena hingga 71 persen dari transaksi valuta asing oleh UMKM dilakukan dalam mata uang dolar AS. Di posisi berikutnya adalah mata uang Chinese yuan renminbi (CNY)dan Euro (EUR).
“Dominasi USD selaras dengan negara tujuan transaksi valuta asing, yaitu Amerika Serikat. Hal ini mencerminkan bahwa AS masih menjadi pasar dan mitra dagang Indonesia yang signifikan,”lanjutnya.
Namun demikin, berdasarkan data kuartal pertama khususnya Januari adalah periode di mana volume transaksi valuta asing oleh UMKM meningkat tajam, kemudian melandai meskipun terus berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya.
“Naik-turun volume transaksi valuta asing mencerminkan siklus bisnis UMKM, di mana awal tahun menjadi saat mereka melakukan pembayaran untuk pengadaan barang atau jasa oleh pemasok atau vendor yang bersifat annual, atau tahunan,”katanya.
Menurut Jansen, UMKM Indonesia sebaiknya memanfaatkan teknologi pembayaran yang terhubung ke layanan perbankan luar negeri untuk membantu mereka melakukan transaksi valuta asing dengan cepat, mudah, dan aman.
Salah satu solusi finansial yang bis digunakan UMKM ialah Mekari Jurnal menyediakan berbagai fitur multi-currency yang memudahkan transaksi menggunakan mata uang asing mulai dari USD hingga Yuan. Selain konversi mata uang, solusi dari Mekari dan mitra-mitra teknologinya, termasuk Nium, memudahkan pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan mata uang asing ke akun rekening bank milik perusahaan.