BUSINESS

Wamen UMKM Beri Tips 4 Kunci Sukses agar Bisnis Berkelanjutan

Simak empat kunci bisnis sukses berkelanjutan bertajuk LIDI.

Wamen UMKM Beri Tips 4 Kunci Sukses agar Bisnis BerkelanjutanIlustrasi penggunaan fintech lending bagi UMKM. (dok. KemenkopUKM)
04 December 2024

Fortune Recap

  • Wamen UMKM ungkap 4 faktor utama kesuksesan dalam berwirausaha: loyalitas, integritas, disiplin, inovasi (LIDI) untuk bisnis berkelanjutan.
  • Loyalitas penting dalam membangun hubungan kuat dengan konsumen, integritas menjaga kualitas produk dan disiplin dalam praktik bisnis.
  • Inovasi bisa dilakukan melalui kerja sama dengan civitas kampus.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM), Helvi Y. Moraza, mengungkapkan empat faktor utama yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan.

Keempat faktor tersebut meliputi loyalitas, integritas, disiplin, dan inovasi, yang dalam istilah Wamen UMKM disebut “LIDI”.

“Ini yang harus dimiliki entrepreneur agar bisnisnya sustain,” ujar Helvi saat memberikan sambutan pada acara Entrepreneur Hub di Universitas Andalas, dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (4/12).

Loyalitas, sebagai faktor pertama, kata Helvi, sering kali menjadi masalah yang muncul dalam diri seorang wirausaha. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memiliki mental yang baik dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

“Dalam ilmu ekonomi itu ada, Anda harus loyal kepada konsumen, dalam artian jaga mutu, jaga kepuasan mereka, ini yang agak sulit tapi harus bisa dilakukan,” kata Helvi.

Unsur kedua adalah integritas, yang menurut Wamen Helvi sangat krusial. Kejujuran dianggap penting agar sebuah usaha dapat bertahan lama, salah satunya dengan menjaga kualitas produk yang ditawarkan.

Sedangkan unsur ketiga adalah disiplin melalui praktik bisnis startup dan marketplace yang kini dituntut untuk memenuhi standar tinggi. Salah satunya contoh kedisiplinan adalah dalam hal pengiriman, di mana produk harus sampai tepat waktu sesuai dengan janji yang diberikan kepada konsumen.

“Kemudian inovasi, wirausaha jangan sampai kehabisan ide untuk berinovasi,” tutur Wamen Helvi.

Menurut Wamen UMKM, inovasi bisa dilakukan dengan menggandeng civitas kampus, baik dari penelitian, inkubasi, maupun riset pemasaran, salah satunya dengan program Entrepreneur Hub.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menjelaskan, saat ini rata-rata rasio kewirausahaan di Sumbar sudah mencapai lebih dari 4 persen, yang artinya lebih tinggi dari rata-rata rasio nasional.

Hal tersebut sejalan dengan prioritas Pemerintah Sumbar dalam mengembangkan UMKM daerah, salah satunya melalui program pembangunan 100 ribu wirausaha yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar.

“UMKM adalah usaha yang perlu inovasi agar terus bertumbuh dan sustain, jika tidak maka akan gampang untuk hilang. Ini menjadi tugas pemerintah untuk terus memacu pertumbuhan UMKM,” tutur Audy.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.