Deretan Perusahaan Teknologi Global Umumkan PHK Awal 2025
Google, Microsoft, Meta, Salesforce akan PHK karyawan.
Jakarta, FORTUNE - PHK di industri teknologi, yang dimulai sejak 2022, tampaknya masih akan berlanjut di 2025, dengan banyak perusahaan di Silicon Valley dan sekitarnya terus memangkas tenaga kerja mereka.
Dari raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft hingga pemimpin e-commerce seperti Amazon dan raksasa media sosial seperti Facebook, semakin banyak perusahaan teknologi yang mengurangi jumlah karyawan, mengindikasikan adanya potensi perubahan paradigma.
Menurut layoffs.fyi, sebanyak 31 perusahaan teknologi telah memberhentikan lebih dari 7.000 karyawan sepanjang tahun ini. Berikut daftar perusahaan teknologi besar yang telah atau akan menerapkan PHK pada 2025.
Microsoft mengonfirmasi PHK
Microsoft kembali melakukan PHK, yang berdampak pada karyawan di berbagai divisi. Perusahaan menyatakan bahwa pengurangan ini ditargetkan pada individu yang tidak memenuhi ekspektasi kinerja. Business Insider melaporkan bahwa PHK ini mencakup anggota divisi keamanan Microsoft.
Juru bicara Microsoft mengonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja tetapi tidak mengungkapkan jumlah pasti karyawan yang terdampak. Laporan itu juga menyebutkan bahwa Microsoft kemungkinan akan mengisi kembali beberapa posisi yang dikosongkan, sehingga dampak terhadap total jumlah karyawan secara keseluruhan diperkirakan tidak signifikan. Hingga Juni 2024, perusahaan ini memiliki sekitar 228.000 karyawan.
Dalam dua tahun terakhir, Microsoft telah melakukan beberapa kali pemutusan hubungan kerja, termasuk pemangkasan yang ditargetkan pada divisi game yang dinilai kurang berkinerja. Pada tahun 2023, perusahaan memangkas sekitar 10.000 posisi, disusul pemutusan 4.000 pekerjaan lainnya pada 2024.
Gelombang PHK ini terjadi seiring langkah serupa yang diambil oleh sejumlah perusahaan teknologi lain, yang masih menghadapi tekanan akibat suku bunga tinggi dan perlambatan investasi sejak akhir 2022. Meski demikian, lonjakan dalam sektor kecerdasan buatan diperkirakan akan mengimbangi tren ini. Microsoft sendiri telah menggelontorkan investasi bernilai miliaran dolar untuk memperkuat portofolio produk berbasis AI-nya.
Meskipun ada PHK secara global, Microsoft India dan Asia Selatan, melalui kepala regionalnya Puneet Chandok, memastikan bahwa operasi Microsoft di India tidak akan terdampak oleh gelombang PHK ini.
Induk Facebook, Meta, akan PHK sekitar 3.600 karyawan
Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 3.600 karyawan yang dianggap berkinerja rendah.
Dalam memo internal yang diperoleh Bloomberg, CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk “menaikkan standar manajemen kinerja dan mempercepat pemutusan bagi karyawan berkinerja rendah.”
PHK ini akan berdampak pada sekitar 5% dari total 72.400 karyawan Meta per September 2024. Karyawan di AS akan diberitahu status mereka pada 10 Februari, sementara karyawan di negara lain akan diinformasikan di kemudian hari, menurut AFP.
Amazon melanjutkan PHK di 2025
Setelah Memangkas Puluhan Ribu Pekerja Sejak 2022, Amazon mengumumkan pada akhir Januari bahwa mereka akan melakukan PHK di divisi komunikasi dan keberlanjutan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi organisasi. Jumlah pasti karyawan yang terdampak tidak diungkapkan, tetapi dalam memo internal yang diperoleh CNBC, jumlahnya disebut “kecil.”
Drew Herdener, kepala hubungan masyarakat dan tanggung jawab perusahaan Amazon, mengungkapkan dalam memo bahwa pemangkasan ini diperlukan untuk menghapus peran yang “terlalu spesifik” atau menciptakan “lapisan organisasi yang tidak perlu.” Sejak 2022, Amazon telah memangkas lebih dari 27.000 karyawan di berbagai divisi.
Google meminta karyawan mengundurkan diri sukarela
Pekan lalu, laporan menyebutkan bahwa Google menawarkan program pengunduran diri sukarela bagi karyawan di divisi Platforms & Devices, yang bertanggung jawab atas produk utama seperti Android, Pixel, Chrome, dan Nest.
Program ini diumumkan melalui memo internal dari Senior Vice President Rick Osterloh, yang pertama kali dilaporkan oleh 9to5Google. Program ini menawarkan paket pesangon bagi karyawan yang memilih untuk meninggalkan perusahaan.
Seorang juru bicara Google mengonfirmasi bahwa opsi pengunduran diri ini tersedia bagi tim yang bekerja di berbagai produk, termasuk Android (Auto, TV, Wear OS, dan XR), Chrome, ChromeOS, Google Photos, Google One, Pixel, Fitbit, dan Nest.
Salesforce dikabarkan akan PHK 1.000 karyawan
Salesforce menjadi perusahaan terbaru yang dilaporkan berencana memangkas lebih dari 1.000 karyawan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi yang sedang berlangsung. Melansir Bloomberg News, pada saat yang sama Salesforce juga merekrut karyawan baru untuk mendukung ekspansinya ke produk berbasis AI.
Pekerja yang terkena dampak PHK akan diberikan kesempatan untuk melamar pekerjaan lain di dalam perusahaan. Namun, belum diketahui divisi mana saja yang akan terkena dampaknya.
Stripe Akan PHK 300 Karyawan
Stripe mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan 300 karyawan, terutama di divisi produk, teknik, dan operasi, berdasarkan memo internal tertanggal 20 Januari.
Meskipun melakukan PHK, Chief People Officer Rob McIntosh menyebut dalam memo tersebut bahwa Stripe tetap berencana menambah jumlah total tenaga kerjanya menjadi sekitar 10.000 karyawan pada akhir tahun ini.
Gelombang pemutusan hubungan kerja di industri teknologi yang berlanjut hingga 2025 menandakan perubahan signifikan dalam strategi bisnis banyak perusahaan besar. Faktor seperti perlambatan investasi, suku bunga tinggi, dan penyesuaian operasional menjadi alasan utama di balik keputusan ini.
Namun, di tengah ketidakpastian ini, perusahaan-perusahaan teknologi tetap berinvestasi dalam inovasi, terutama di bidang kecerdasan buatan. Perkembangan AI yang pesat membuka peluang baru yang dapat mendorong pertumbuhan industri ke arah yang lebih berkelanjutan. Meski banyak karyawan terdampak oleh PHK, transformasi ini juga menunjukkan bagaimana lanskap teknologi terus beradaptasi dengan tantangan dan peluang di masa depan.