Ditopang Pabrik BYD, Prapenjualan SSIA Melejit 12.930 Persen

SSIA bukukan prapenjualan Rp1,55 triliun.

Ditopang Pabrik BYD, Prapenjualan SSIA Melejit 12.930 Persen
Kawasan industri Suryacipta Sedaya milik PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). (Dok. Suryacipta)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), emiten pemilik Kawasan Industri Subang, mencatatkan kenaikan signifikan pada penjualan pemasaran (Marketing Sales) pada paruh pertama 2024. Capaian itu terutama disumbang oleh pendirian pabrik kendaraan listrik Cina, BYD.

Kinerja prapenjualan SSIA selama enam bulan awal 2024 mencapai 132,4 hektare dengan nilai Rp1,55 triliun. Angka tersebut meroket 12.930 persen dari 1,0 hektare senilai Rp18,1 miliar pada periode yang sama pada 2023.

"Sebagian besar penjualan pemasaran berasal dari penjualan lahan ke BYD, dengan total 108 hektare," kata VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (6/8). 

Sejalan dengan itu, perseroan pun meningkatkan target penjualan pemasaran 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan menjadi 184 hektare dengan nilai Rp2,2 triliun, dari target sebelumnya 65 hektare.

Dengan estimasi target baru, maka pendapatan konsolidasi SSIA pada 2024 diproyeksi naik 23 persen (YoY) menjadi Rp5,6 triliun. Sementara itu, laba bersihnya diprediksi meningkat 182 persen (YoY) menjadi Rp500 miliar.

Pada paruh pertama 2024, pendapatan konsolidasi SSIA telah mencapai Rp2,3 triliun, naik 27,4 persen (YoY) dari Rp1,8 triliun. Katalisnya adalah pendapatan konstruksi yang naik 29,4 persen. Sementara itu, pendapatan segmen properti dan perhotelan masing-masing tumbuh 10,8 persen dan 28,0 persen.

Laba kotornya pun meningkat 36,4 persen (YoY) dari Rp454,2 miliar menjadi Rp619,5 miliar. Perseroan juga berhasil membalikkan kerugian Rp51,2 miliar pada paruh pertama 2023, menjadi laba bersih Rp105,6 miliar.

Menurut Erlin, dalam jangka pendek dan menengah pertumbuhan SSIA yang berasal dari Subang Smartpolitan akan bergantung pada pemain global dalam bidang manufaktur, teknologi, serta lembaga riset dan pengembangan.

Bagaimana dengan pertumbuhan jangka panjang perseroan? Itu akan datang dari rangkaian infrastruktur Subang Smarpolitan, yang berkontribusi signifikan terhadap recurring income perseroan.

"Melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti air, air limbah, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi," kata Erlin.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil