Emiten Pengelola Mothercare IPO, Saham Naik 12,8% Saat Debut

Multitrend Indo berniat ekspansi dengan dana IPO-nya.

Emiten Pengelola Mothercare IPO, Saham Naik 12,8% Saat Debut
Logo Multitrend Indo.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Multitrend Indo Tbk (BABY), anak usaha grup Kanmo, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/9). Sahamnya menguat 12,8 persen ke harga Rp300 dari harga penawaran saat pembukaan perdagangan.

Adapun, harga pengawaran awal BABY adalah Rp266 per saham. Dikutip dari IDX Mobile pukul 09.56 WIB, kapitalisasi pasar BABY berjumlah Rp763,3 miliar. Volume transaksinya mencapai 291 juta lembar saham, dengan nilai transaksi Rp83,3 miliar dan frekuensi perdagangan 32.900 kali.

Lewat IPO, perusahaan ritel grup Kanmo yang mengantongi berbagai lisensi merek perlengkapan bayi itu melepas 534 juta saham baru, atau 20 persen dari modal perusahaan setelah aksi korporasi tersebut.

Ke depan, Multitrend Indo menyaakan akan meningkatkan strategi omnichannel dengan memanfaatkan digitalisasi dan data untuk memastikan kelancaran akses konsumen di semua poin kontak utama.

"Portofolio merek kami yang terkenal secara global akan berkembang dengan pendekatan ini, seiring dengan pemulihan pascapandemi, sekaligus memperkenalkan merek-merek baru dan format ritel inovatif," kata Presiden Direktur Multitrend Indo, Jitin Kapoor saat seremoni pencatatan saham hari ini.

Dus, divisi distribusi perseroan akan berperan krusial dalam strategi pertumbuhan. Fokusnya adalah ekspansi dan inovasi portofolio merek sendiri, khususnya merek perawatan bayi Monami dan merek makanan ringan bayi Pureats.

Aksi korporasi ini juga jadi awal kerja sama antara grup Kanmo dan Investcorp. Adapun, Investcorp adalah organisator investasi global dengan dana kelolaan lebih dari US$50 miliar di tiga benua.

"Kami konsisten pada visi kami untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi para orang tua di Indonesia. Selain itu, pencapaian ini juga menandai awal dari kemitraan yang menarik antara Keluarga Bharwani dan Investcorp," jelas Co-Founder grup Kanmo, Hitesh Bharwani dalam keterangannya.

Rencana penggunaan dana IPO BABY

Berdasarkan prospektus, berikut ini rencana penggunaan dana IPO Multitrend Indo:

  • Sekitar 18,23 persen untuk ekspansi usaha dalam bentuk belanja modal, yang meliputi:

- 84,91 persen untuk renovasi tempat terkait pembukaan 15 toko baru di Jabodetabek, Makassar, Bali, Surabaya, dan Yogyakarta yang rencananya akan berjalan pada 2023 dan 2024.

- 15,09 persen sebagai deposit penyewaan tempat atas toko-toko baru kepada pihak ketiga.

  • Sekitar 81,77 persen untuk ekspansi usaha dalam bentuk modal kerja, yakni: pembiayaan kebutuhan operasional harian, di antaranya untuk membeli perseriaan, membayar gaji karyawan, iklan, kegiatan operasional, dan lain-lain.

Adapun, pada 2022, perseroan mencetak penjualan sebesar Rp905,42 miliar, naik dari Rp722,46 miliar pada 2021. Laba bersihnya berjumla Rp59,65 miliar, berbalik dari kerugian Rp34,46 miliar pada 2021.

Dididirikan oleh Hitesh dan Manoj Bharwani pada tahun 2005, MTI atau BABY berawal dari toko pertamanya di Mall Taman Anggrek. Kini, MTI telah menjadi perusahaan ritel yang mengoperasikan 126 toko dari berbagai macam merek internasional di seluruh Indonesia. Sebut saja Mothercare, ELC, Gingersnaps, Justice, The Children’s Place, Wilio dan juga ritel di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Divisi distribusi dari MTI juga menangani lebih dari 21 merek global, lokal, dan milik sendiri. Jangkauan MTI saat ini telah mencapai lebih dari 100 kota dan lebih dari 35.000 titik distribusi di Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi