Jakarta, FORTUNE - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) buka suara tentang dampak kebakaran salah satu aset anak usahanya, gedung Glodok Plaza.
Gedung milik PT TCP Internusa erbakar pada Rabu (15/1). Menurut perseroan, kebakaran diduga berasal dari lantai 8 gedung Glodok Plaza. Namun, pihak berwenang masih mencari tahu penyebabnya.
Dampaknya, terdapat kerusakan bangunan secara fisik. "Saat ini telah dilakukan penghentian operasional sementara hingga dinyatakan aman beroperasi oleh pihak yang berwajib.
Adapun, sejak awal kejadian, perseroan menyatakan telah bekerja sama dnegan pihak pemadam kebakaran dan otoritas terkait untuk melakukan penanganan secara cepat dan maksimal.
Selain itu, bagaimana dampak kebakaran itu ditinjau dari sisi hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha SSIA? Dari segi hukum, perseroan masih menanti proses investigasi.
Dari segi keuangan pun, SSIA belum bisa menghitung kerugiannya. "TCP akan memulai proses klaim asuransi atas kerugian yang terjadi, mengingat aset yang berdampak telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran," jelas Corporate Secretary SSIA, Yulean dalam keterbukaan informasi, Jumat (17/1).
Lebih lanjut, menurut SSIA, kebakaran gedung Glodok Plaza juga tak berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha perseroan.
Dikutip dari situs web resmi, TCP Internusa didirikan pada 1971 dengan nama PT Town & City Properties. Transformasi mereka dilakukan pada 1998, ketika bergabung menjadi anak usaha SSIA. Daftar proyek properti yang digarap oleh TCP Internusa, antara lain: Subang Smartpolitan City; Edenhaus Garden Home Resort; Graha Surya Internusa (Office Tower); Tanjung Mas Raya; Glodok Plaza; dan Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Pada Jumat pukul 14.27 WB, saham SSIA tercatat melemah 0,91 persen ke harga Rp1.085. Dilansir dari IDX Mobile, volume transaksi atas SSIA mencapai 19,2 juta saham, dengan nilai transaksi Rp20,6 miliar; dan frekuensi transaksi 1.770 kali.
Pelemahan ini melanjutkan koreksi pada Kamis (16/1) yang mencapai 0,90 persen. Selama sepekan terakhir pun, SSIA sudah melemah hingga 3,98 persen.