Rekam Jejak Irfan Setiaputra Eks-Dirut Garuda Indonesia

Irfan memimpin proses transformasi Garuda saat krisis.

Rekam Jejak Irfan Setiaputra Eks-Dirut Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berbicara di Fortune Summit 2024. (Doc: Fortune Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN Erick Thohir mengganti Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Irfan Saputra pun pamit undur diri setelah posisinya resmi digantikan oleh Wamildan Tsani Panjaitan, eks-Plt CEO Lion Air.

"RUPSLB Garuda hari ini (15/11) telah memutuskan memberhentikan saya sebagai Dirut Garuda Indonesia. Saya tentu menerima dengan sikap profesional saya, disertai ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan," demikian bunyi pesan Irfan kepada pers.

Irfan mulai dipercaya menjadi Dirut Garuda Indonesia sejak 22 Januari 2020. Belum genap dua bulan, Covid-19 mulai melanda Indonesia. Pandemi itu bahkan menggulung dunia penerbangan dan travel secara global. Penerbangan Garuda Indonesia dipaksa berhenti. Perusahaan pun berjalan seperti mayat hidup; tidak mati tapi juga tak hidup. Wakil Menteri BUMN waktu itu pun menyatakan Garuda pailit dari segi teknikal.

Belum lagi, di luar masalah pandemi, Garuda Indonesia sudah lebih dulu memiliki problematika lain: tumpukan utang, keuangan yang merugi, sampai skandal yang berdampak terhadap direksi perseroan.

Namun demikian, momentum itu justru menjadi kesempatan yang menguji kepemimpinan Irfan Setiaputra. Khususnya dari segi restrukturisasi utang, yang terbesar selama sejarah BUMN beroperasi, pula. Nilainya mencapai Rp140 triliun.

Di tahap-tahap itu, ia harus bisa bernegosiasi dengan ratusan kreditur guna memastikan proposal restrukturisasi utang Garuda Indonesia benar-benar terwujud.

Apa kuncinya? Menurutnya, pikiran yang positif. Secara normatif, ia pun menerapkan tiga hal: tidak mengeluh, tidak menyalahkan siapapun, dan tetap ceria. Berat? Tentu saja. Namun nyatanya ia bisa melaluinya.

Tak ayal, ia dianggap sebagai sosok penting di tengah krisis Garuda Indonesia saat itu. Kepemimpinan Irfan bahkan membawa Garuda Indonesia masuk ke daftar Fortune Indonesia 100 pada 2023, dengan peringkat ke-33. 

"Merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi saya berkesempatan untuk mengiringi dan memimpin jalannya transformasi Garuda Indonesia untuk bisa keluar dari turbulensi kinerja paling menantang sepanjang sejarah," kata Irfan dalam keterangan resminya hari ini.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024