Jakarta, FORTUNE - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memproyeksikan laba bersihnya meningkat 182 persen (YoY) menjadi Rp500 miliar pada 2024, sejalan dengan kenaikan target penjualan lahan industrinya tahun ini.
Perusahaan itu mendongkrak target penjualan lahan industri menjadi 184 hektare (ha) pada 2024, dari 65 ha, dengan nilai penjualan setara Rp2,2 triliun.
Menurut Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja, kenaikan target penjualan lahan industri itu tak dapat dilepaskan dari kedatangan BYD sebagai penyewa terbesar di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, yang menempati lebih dari 108 hektare lahan untuk pabrik kendaraan listrik.
"Selain itu, kami melihat minat yang luar biasa, terutama dari Cina, di Suryacipta City of Industri, Karawang serta pengembangan industrial green city terbaru SSIA, Subang Smartpolitan," katanya kepada Fortune Indonesia pada pekan lalu.
Kenaikan target penjualan lahan industri itu—selain mampu mengerek laba bersih— juga diperkirakan dapat mendongkrak pendapatan konsolidasian perseroan hingga 23 persen menjadi Rp5,6 triliun pada 2024.
Dengan keberadaan Subang Smartpolitan, pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA masih bergantung pada pemain global pada bidang manufaktur, teknologi, serta lembaga penelitian dan pengembangan (R&D).
Sementara itu, dalam jangka panjang, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi terhadap pertumbuhan SSIA lewat layanan yang diberikan kepada penyewa dan masyarakat, seperti air, pengelolaan air limbah, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, serta layanan telekomunikasi.
"Selain itu dengan kualitas koneksivitas kawasan yang semakin matang, kami optimistis akan semakin meningkatkan minat investor untuk berinvestasi," kata Johny, sapaan Johannes.
Tahun ini SSIA baru saja mengamankan investasi dari afiliasi Grup Djarum, PT Anarawata Puspa Utama (APU), sebesar Rp3,1 triliun. Sebelumnya, perseroan telah menanamkan investasi di Subang Smartpolitan dalam bentuk real estate asset senilai Rp3,3 triliun.
Pada 2024 dan 2025, SSIA mengembangkan fase satu dan dua dari proyek pembangunan Subang Smartpolitan, dengan estimasi biaya Rp1,8 triliun untuk menyelesaikan tahap I.
"Partner baru kita ini mempunyai jaringan yang sangat luas dan bisnis yang beragam, dengan manajemen yang sangat baik dan kuat. Hal ini akan sangat membantu kita nanti dalam mengelola serta mendapatkan customer di Subang," kata Direktur SSIA, The Jok Tung, dalam paparan publik terbaru SSIA pada akhir Agustus lalu.