Jakarta, FORTUNE – Setiap bisnis pasti memiliki risiko yang harus diperhitungkan. Hal ini pula yang harus bisa diantisipasi pemilik bisnis dan menyiapkan strategi agar risiko tersebut bisa diatasi.
Terdapat beberapa risiko dalam bisnis, seperti risiko keuangan, risiko ekonomi, risiko operasional, risiko reputasi, risiko penipuan, dan risiko kepatuhan atau regulasi.
Potensi risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan dapat dianalisis dengan beberapa cara, seperti Earnings at Risk (EAR), Value at Risk (VAR), dan Economic Value of Equity (EVE).
Ketiga hal ini merupakan beberapa metode umum yang digunakan untuk menilai potensi perubahan nilai dalam jangka waktu tertentu. Melansir Investopedia, berikut ini ulasan mengenai ketiga metode untuk mengukur Risiko Bisnis.
Earnings at Risk (EAR)
Metode ini berkaitan dengan jumlah perubahan pendapatan bersih akibat perubahan suku bunga dalam periode waktu tertentu. EAR membantu investor dan profesional risiko untuk memahami dampak yang dapat ditimbulkan oleh perubahan suku bunga terhadap posisi keuangan dan arus kas sebuah perusahaan.
Perhitungan EAR mencakup item-item neraca yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan menghasilkan arus kas pendapatan atau biaya.
Misalnya, sebuah bank mungkin memiliki keyakinan sebesar 95 persen bahwa deviasi dari pendapatan yang diharapkan akibat perubahan suku bunga tidak akan melebihi jumlah tertentu dalam periode tertentu.
Value at Risk (VAR)
VAR mengukur perubahan nilai keseluruhan dalam periode tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu. VAR mengukur risiko keuangan yang terkait dengan nilai total perusahaan, yang jauh lebih luas daripada risiko suku bunga terhadap arus kasnya.
Sementara model value at risk mengukur jumlah kerugian potensial maksimum dalam periode tertentu.
Sebagai contoh, seorang manajer risiko menentukan bahwa sebuah perusahaan memiliki value at risk satu tahun sebesar 5 persen dari US$10 juta. Nilai ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan 5 persen bahwa perusahaan dapat kehilangan lebih dari US$10 juta dalam satu tahun. Dengan interval keyakinan 95 persen, kerugian maksimum tidak boleh melebihi US$10 juta dalam setahun.
Economic Value of Equity (EVE)
Cara ini biasanya digunakan terutama dalam perbankan dan mengukur perubahan total modal bank yang dapat terjadi akibat fluktuasi suku bunga. Ini merupakan pengukuran ekonomi jangka panjang yang digunakan untuk menilai tingkat paparan terhadap risiko suku bunga.
Berbeda dengan EAR dan VAR, bank menggunakan pengukuran EVE untuk mengelola aset dan kewajiban. Economic value of equity adalah perhitungan arus kas yang mengurangi nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan pada kewajiban dengan nilai sekarang dari semua arus kas yang diharapkan pada aset.
Nilai ini digunakan sebagai perkiraan modal total ketika mengevaluasi sensitivitas modal total terhadap fluktuasi suku bunga. Sebuah bank dapat menggunakan ukuran ini untuk membuat model yang menunjukkan bagaimana perubahan suku bunga akan mempengaruhi modal total.
Demikianlah beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk mengukur risiko bisnis. Selain ketiga cara di atas, ada beberapa metode umum untuk mengukur risiko, seperti deviasi standar, yang mengukur sebaran hasil dari nilai yang diharapkan; rasio Sharpe, yang mengukur return dari investasi dalam hubungannya dengan risiko; dan beta, yang melihat risiko sistematis dari investasi terhadap pasar secara keseluruhan.