Hyundai Akan Dirikan Pabrik Battery Pack Pertama di Indonesia
Pabrik battery pack dukung ekosistem kendaraan listrik.
Jakarta, FORTUNE – Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai akan mendirikan pabrik battery pack pertama di Indonesia. Fasilitas pabrik ini ditargetkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus mengamankan pasokan komponen utama Battery Electric Vehicles (BEV) di pasar Asia Tenggara (ASEAN).
Dalam keterangan resminya, Hyundai Motor Group, mengungkapkan pembangunan pabrik battery pack yang bernama Hyundai Energy Indonesia, akan dimulai pada semester pertama 2023 dan mulai memproduksi battery pack secara massal pada semester kedua 2024.
“Pabrik ini akan memproduksi battery pack dan sistem yang akan dioptimalkan untuk model BEV dengan sel baterai yang diproduksi secara lokal dan kemudian dipasok ke model-model BEV yang diproduksi di Indonesia,” tulis Hyundai dalam rilis yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (16/12).
Hyundai Motor Group memberikan dukungan untuk produksi battery pack dengan performa tinggi dan fungsi keamanan terdepan serta didukung oleh sistem manajemen terintegrasi berstandar global dari Hyundai.
Dari hulu hingga hilir
Hyundai Energy Indonesia akan melengkapi ekosistem kendaraan listrik Hyundai di Indonesia dari hulu hingga hilir. "Komitmen awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi loncatan untuk memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia yang dimulai dari hulu ke hilir untuk masa depan mobilitas listrik yang lebih luas di masa mendatang,” tulis Hyundai.
Sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bekerjasama membangun pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat dengan target 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahun untuk mendukung lebih dari 150.000 BEV.
Selain itu, pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia juga sudah memproduksi IONIQ 5, yang jadi pelopor sekaligus market leader BEV di Indonesia; serta, lebih dari 200 charging stations yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hyundai mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar yang dibutuhkan untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya nikel dan kobalt yang merupakan bahan utama baterai BEV.
Perluas pasokan BEV
Ketika kendaraan listrik buatan Indonesia yang akan dilengkapi dengan sel baterai dan battery pack buatan lokal, pajak barang mewah HEV (Hybrid Electric Vehicle) akan naik dari 6-10 persen. “Hal ini diharapkan akan semakin mempercepat pertumbuhan dari pasar kendaraan listrik,” katanya.
Oleh karena itu, secara tak langsung, pabrik battery pack ini akan memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga, dengan menyediakan beragam kendaraan listrik kepada pelanggan Indonesia.
“Hyundai Motor Group memberikan dukungan untuk produksi battery pack dengan performa tinggi dan fungsi keamanan terdepan, yang didukung oleh sistem manajemen terintegrasi berstandar global dari Hyundai,” tulis Hyundai.