Mengenal Fast Fashion, Ciri, dan Dampak yang Ditimbulkan
Semua bisnis pasti punya sisi gelap.
Jakarta, FORTUNE – Fesyen adalah salah satu cabang industri kreatif yang memiliki nilai cukup besar di Indonesia. Namun, rupanya sektor ini juga memiliki dampak cukup besar terhadap lingkungan, khususnya terkait limbah pakaian dalam industri fast fashion.
Laman resmi zerowaste.id, menuliskan sebelum memasuki zaman revolusi industri, fashion merupakan sebuah produk yang mahal, karena dijahit dengan tangan dan sangat detail. Dampaknya, fesyen hanya dapat dibeli oleh kalangan tertentu saja.
Kemudian, pada zaman revolusi industri, dan muncul berbagai teknologi–salah satunya mesin jahit–istilah fast fashion pun mulai dikenal.
Seiring waktu berjalan, fast fashion pun semakin berkembang, bahkan jadi hal biasa dalam dunia industri kreatif. Untuk lebih memahami arti dan informasi lain tentang fast fashion, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulasnya lebih jauh.
Pengertian
Sesuai namanya, Fast fashion merujuk pada produk pakaian yang dibuat dengan proses yang cepat, menggunakan bahan baku yang berkualitas rendah, serta dijual dengan harga murah.
Dengan begitu, fast fashion dapat dibeli oleh semua orang yang berasal dari berbagai kalangan, tetapi efek buruknya produk-produk tersebut mudah rusak atau tak bertahan lama.
Zerowaste menyebut fast fashion sebagai istilah yang digunakan oleh industri tekstil yang memiliki berbagai model fashion yang silih berganti dalam waktu yang sangat singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk, sehingga tidak tahan lama.
Selain itu, industri fast fashion seringkali tidak memperhatikan dampak buruk terhadap lingkungan dan mengorbankan keselamatan para pekerjanya. Mereka mempekerjakan wanita yang berpendidikan rendah, muda, dan imigran.
Para pekerja pun bisa bekerja sampai 14 jam/hari, upah rendah, tidak ada jaminan asuransi jiwa atau jaminan keselamatan kerja, serta harus bekerja dalam kondisi yang berbahaya untuk memproduksi produk fast fashion. Kebanyakan industri fast fashion terletak di Asia dan di Negara berkembang, seperti Bangladesh, India, bahkan Indonesia.
Ciri
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan terdapat beberapa ciri-ciri fast fashion, seperti:
- Produk fast fashion memiliki banyak model dan selalu mengikuti tren terbaru.
- Model fashion selalu berganti dalam waktu yang sangat singkat.
- Diproduksi pada negara Asia dan negara berkembang, dimana pekerja digaji dengan sangat murah tanpa ada jaminan keselamatan kerja dan upah yang layak, salah satunya di Indonesia.
- Menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas (murah) dan tidak tahan lama.
Dampak
Selain ciri, indikator fast fashion juga bisa dilihat dari dampaknya para lingkungan, termasuk manusianya sebagai produsen dan pengguna.
Berikut ini adalah beberapa dampak yang ditimbulkan dari fast fashion.
- Pencemaran
Industri fast fashion biasanya menggunakan pewarna tekstil yang murah dan berbahaya, sehingga dapat menyebabkan pencemaran air dan berisiko terhadap kesehatan manusia. Selain itu, Poliester yang jadi bahan baku industri fast fashion, saat dicuci akan menimbulkan serat mikro yang meningkatkan jumlah sampah plastik. - Pemborosan energi
Industri fast fashion butuh banyak air untuk menghasilkan bahan baku yang melimpah, termasuk bahan baku dari fosil seperti minyak bumi untuk kelangsungan produksi saat di pabrik, sehingga emisi menjadi dampak yang ditimbulkan. - Penurunan jumlah flora dan fauna
Industri fast fashion jadi penyebab menurunkan jumlah populasi flora dan fauna, karena industri ini memanfaatkan kulit binatang dan tumbuhan sebagai bahan baku, tentunya hal ini juga akan dicampur dengan berbagai zat kimia. - Gaya hidup konsumtif
Industri fast fashion mendorong banyak orang untuk sering berbelanja, karena mereka selalu memproduksi model dengan tren terbaru. Hal ini akan menimbulkan sifat boros dan ketidakpuasan. - Perbudakan modern
Untuk memproduksi fesyen dalam jumlah besar dan secara terus-menerus, industri ini seringkali menerapkan jam kerja melewati batas, tanpa upah yang sepadan. Selain itu, proses kimia dalam produksi fast fashion juga membahayakan para pekerja.