Mengenal Shareholder dan Stakeholder, Apa Perbedaannya?
Stakeholder dan shareholder bisa saling bertentangan.
Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia bisnis, shareholder dan stakeholder bisa menjadi sebuah istilah yang familiar yang Anda dengar. Meski sekilas istilah keduanya tampak serupa, dari sis fungsi dan wewenang memiliki beberapa perbedaan.
Mengutip akseleran.co.id, stakeholder merupakan istilah yang digunakan oleh sebuah perusahaan maupun organisasi bagi pihak yang memiliki kepentingan finansial atau pemangku kepentingan internal yang memiliki hubungan langsung dengan perusahaan, baik melalui investasi, pekerjaan atau kepemilikan.
Sedangkan, shareholder adalah individu atau organisasi yang memiliki saham di perusahaan, lembaga atau organisasi. Misalnya, di perusahaan publik, shareholder biasanya merupakan pemilik perusahaan yang mendapatkan untung dari profit yang didapatkan oleh perusahaan. Imbalan ini datang dalam bentuk peningkatan penilaian saham, atau keuntungan finansial yang didistribusikan sebagai dividen.
Shareholder memiliki pengaruh besar terhadap peraturan dan keputusan perusahaan karena kepemilikannya. Namun, keputusan shareholder bisa bertentangan dengan keinginan atau pendapat stakeholder. Dalam hal kepentingan perusahaan, stakeholder dan shareholder yang saling bertentangan bisa menimbulkan konflik akibat perspektif yang berbeda.
1. Status kepemilikan
Dalam hal status kepemilikan, shareholder biasanya memegang saham mayoritas pada sebuah perusahaan. Misalnya, jika Anda memiliki 50 persen saham di dalam perusahaan, artinya Anda mempunyai wewenang atas setengah dari perusahaan tersebut.
Sedangkan, stakeholder tidak selalu memiliki saham di sebuah perusahaan, meski hal ini diizinkan. Namun, seperti shareholder, stakeholder pun memiliki kepentingan di perusahaan.
2. Umur kerja sama
Lamanya hubungan dengan perusahaan juga bisa jadi indikator yang membedakan antara stakeholder dan shareholder. Biasanya, stakeholder punya kepentingan jangka panjang dengan sebuah bisnis atau organisasi.
Salah satu contoh stakeholder adalah kelompok karyawan atau pekerja yang bergantung pada perusahaan untuk hidup, hal ini pun berlaku sama bagi pemasok. Berbeda dengan shareholder yaitu pemegang saham, yang bisa saja tiba-tiba menarik investasinya dari perusahaan jika sudah tidak menguntungkan lagi atau alasan lainnya.
3. Sudut pandang
Stakeholder biasanya punya fokus untuk pencapaian target jangka panjang perusahaan, memperbaiki kondisi kerja, dan juga pelayanan yang diberikan. Misalnya, bagi karyawan sebagai stakeholder, mementingkan stabilitas pekerjaan, kompensasi, tunjangan, dan lain-lain. Sedangkan, shareholder sebagai pemegang saham akan fokus pada kinerja perusahaan dalam meningkatkan saham, membayar lebih banyak dividen, memperluas pasar baru, meningkatkan profitabilitas, hingga mampu menarik banyak investasi.
4. Kategorisasi
Satu hal yang perlu diingat adalah shareholder juga merupakan pemangku kepentingan organisasi atau perusahaan. Shareholder memiliki hak suara dan dapat menuntut manajemen jika tidak melaksanakan tanggung jawabnya. Namun, tidak semua stakeholder mau menjadi shareholder, jadi stakeholder belum tentu punya saham di perusahaan.
Salah satu contoh organisasi yang memiliki stakeholder namun memiliki shareholder adalah pemerintah negara atau organisasi nirlaba. Mereka punya banyak pemangku kepentingan, namun tak memiliki pemegang saham.