Sustainable Fashion: Pengertian, Makna, dan Contohnya
Fesyen jadi salah satu sektor pencemar lingkungan terbesar.
Jakarta, FORTUNE – Fesyen merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang tumbuh pesat di Indonesia. Industri fesyen pun terus berinovasi, salah satunya fesyen berkelanjutan atau sustainable fashion yang kerap digaungkan untuk mengatasi masalah limbah pakaian.
Melansir thevou.com, sustainable fashion adalah istilah yang menggambarkan produk, proses, aktivitas, dan aktor (pembuat kebijakan, merek, konsumen) yang bekerja untuk mencapai industri fesyen netral karbon, dibangun di atas kesetaraan, keadilan sosial, kesejahteraan hewan, dan integritas ekologis.
Dalam konsep sustainable fashion, tahapan mulai dari desain fesyen, produksi, dan konsumsi akan mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari pakaian. Hal ini berkenaan dengan penggunaan bahan ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan mempromosikan praktik kerja yang etis dan adil.
Biasanya, jenama fesyen yang mengutamakan keberlanjutan akan memperhatikan praktik etis untuk meminimalkan dan memastikan perlakuan yang adil terhadap pekerja. Perihal ini akan mendapat perhatian besar dan dianggap sangat penting, demi mendapatkan popularitas dan dukungan dari berbagai klien.
Pentingnya sustainable fashion
Immago.com menuliskan bahwa Sustainable Fashion menjadi penting karena industri fesyen merupakan sektor yang cukup berisiko bagi bumi. Setelah minyak, industri fesyen pencemar terbesar di dunia yang bertanggung jawab atas 20 persen polusi air di industri global.
Bahkan, banyak orang tidak mengetahui dengan pasti bahwa banya jenis pakaian yang terbuat dari plastik dan menciptakan bencana mikroplastik dalam pembuatannya. Selain itu, bahan kimia yang digunakan dalam industri fesyen atau tekstil seringkali menyebabkan pencemaran yang berbahaya bagi kehidupan.
Thevou menguraikan pentingnya penerapan sustainable fashion sebagai berikut:
- Mengurangi sampah pakaian
Sampah pakaian–terutama yang murah dan berkualitas rendah–kerap menimbulkan masalah lingkungan. Selain itu, tren fesyen yang bergerak cepat juga sering membuat pakaian yang sudah ketinggalan mode berakhir di sampah. Oleh sebab itu, produk fesyen akan menciptakan produk yang berkualitas dan tahan lama. Selain itu, penggunaan kembali pakaian-pakaian bekas pakai yang masih layak pakai, juga dapat mengurangi masalah sampah pakaian. - Memastikan upah yang adil dan pekerjaan yang layak
Banyak industri garmen di dunia yang tak membayar pekerjanya dengan upah yang layak. Kondisi keselamatan dan kesehatan yang buruk, jam kerja yang panjang, dan tekanan terus-menerus untuk berproduksi semuanya menciptakan lingkungan eksploitasi pekerja, termasuk masalah pekerja anak di bawah umur. Dengan adanya konsep sustainable fashion, maka upah yang adil dan kondisi pekerjaan yang aman akan menjadi prioritas utama. - Mengurangi CO2 dan emisi Gas Rumah Kaca
Fast fashion memiliki jejak karbon yang sangat besar dari pembuatan material, manufaktur, transportasi, dan bahkan limbah tekstil yang terurai di tempat pembuangan sampah. Sementara, sustainable fashion memanfaatkan bahan biodegradable dari kain alami atau daur ulang, tanpa perawatan kimia, lebih sedikit energi, lebih sedikit air, dan tidak ada pestisida atau pupuk untuk tumbuh. - Mendukung penghematan air
Industri fesyen adalah salah satu konsumen air terbesar di dunia saat ini, tak hanya untuk mencuci, namun juga saat pembuatan, pencelupan, dan finishing. Dengan sustainable fashion, penggunaan air dibatasi dalam produksi dan penggunaan materi tekstil organik, seperti rami, kapas organik, linen, atau bahan lain yang hanya butuh sedikit air untuk produksi, menjadi prioritas. - Menyelamatkan ekosistem hewan
Tas kulit ular, sabuk kulit buaya, atau mantel dari kulit sapi, adalah beberapa contoh pemanfaatan material dasar dari hewan yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan, bahkan pemusnahan masal yang mengarah pada kepunahan. Dengan adanya sustainable fashion, maka hewan-hewan tadi akan terselamatkan dari kepunahan melalui penggunaan alternatif kulit sintetis dalam produk fesyen.
Contoh sustainable fashion
Berikut ini adalah beberapa contoh aktivitas yang dilakukan atas dasar konsep sustainable fashion. Setiap contoh adalah bagian intrinsik dari tujuan mode berkelanjutan secara keseluruhan, antara lain:
- Perdagangan fesyen yang etis dan adil: berkaitan dengan status pekerja dan etika yang terkadung di sepanjang rantai pasok.
- Fesyen Ramah Lingkungan atau Green Fashion: Fesyen yang betul-betul berkomitmen menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
- Fesyen Vegan dan Bebas Kekejaman: Fesyen yang menghindari penggunaan material kulit hewan, apalagi yang didapat dengan menyiksa atau membunuh.
- Slow Fashion: berlawanan dengan fast fashion, aktivitas ini dikaitkan dengan produk-produk berkualitas tinggi yang dibuat dengan sangat memperhatikan penggunaan bahan-bahan yang tak merusak alam dengan dukungan penghematan energi.
- Fesyen Daur Ulang: penggunaan kembali dan penggunaan ulang tekstil, bahan, dan garmen untuk menciptakan kembali mode.
- Fesyen yang didasarkan pada produk hemat, yang digunakan dengan bertukar, berbagi, atau menyewa
- Circular Fashion: penggunaan kembali bahan-bahan yang dibuang dan didaur ulang.
- Kesadaran fesyen: dampak lingkungan dari fashion sangat bergantung pada pilihan konsumen, dan untuk waktu yang lama mereka menggunakan pakaian mereka.
Demikianlah sekilas ulasan tentang sustainable fashion. Semoga artikel ini bermanfaat.