BUSINESS

3 Strategi Membahagiakan Karyawan Ala IKEA

Bos IKEA mencari solusi gelombang mogok kerja.

3 Strategi Membahagiakan Karyawan Ala IKEAIKEA Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat. (dok. IKEA)
14 June 2024

Jakarta, FORTUNE - Para pekerja IKEA berbondong- bondong meninggalkan pekerjaannya di Amerika Serikat. Di Inggris dan Irlandia, setengah dari semua karyawan baru meninggalkan pekerjaannya sebelum satu tahun pertama mereka. Secara global, setiap kepergian karyawan menghabiskan biaya lebih dari US$5,000 untuk menggantinya.

Melansir Fortune.com, untuk menghentikan laju ini, raksasa furnitur asal Swedia tersebut perlu mencari tahu apa yang membuat para pekerjanya begitu tidak bahagia — dan memperbaikinya dengan cepat. Pada tahun 2022, lebih dari 62.000 karyawan meninggalkan IKEA setiap tahun karena berbagai alasan, setara dengan sekitar sepertiga dari total tenaga kerjanya. Kekurangan tenaga kerja akibat pandemi membuat sulit untuk menggantikan mereka.

"Pekerja tiba-tiba menjadi sangat langka," kata Jon Abrahamsson Ring, CEO Inter IKEA Group — entitas payung yang mengawasi waralaba toko IKEA, desain produk, dan rantai pasokan — dalam sebuah wawancara di New York.

IKEA, yang secara historis kehilangan lebih sedikit pekerja daripada rekan-rekan industri lainnya, sebagian berkat budaya perusahaan Nordik yang dikenal lebih hangat dibandingkan dengan raksasa diskon AS seperti Dollar General Corp. atau Walmart Inc., kini menghadapi tantangan besar dalam mengelola tenaga kerja global yang sangat besar di era di mana keseimbangan kerja-kehidupan menjadi keharusan bagi banyak orang.

Pada tahun 2018, koalisi serikat pekerja menuduh manajer lokal IKEA memadamkan upaya pengorganisasian di toko-toko di AS, Irlandia, dan Portugal. Mereka mengajukan keluhan bersama dengan cabang Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang menuduh bahwa kepemimpinan senior “mengabaikan tanda-tanda peringatan” tentang klaim bahwa hak-hak pekerja diinjak-injak.

Gelombang protes pekerja pun terjadi. Di Polandia, karyawan kesal karena kenaikan gaji di bawah tingkat inflasi. Di Korea Selatan, pekerja yang berserikat mengatakan mereka menerima perlakuan yang lebih buruk dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di negara lain. Di AS, perusahaan harus meminta maaf karena menyajikan ayam goreng, sayuran collard, dan semangka pada acara Juneteenth untuk karyawan di Atlanta.

Setelah beberapa tahun pembicaraan antara koalisi serikat pekerja dan IKEA, perusahaan tahun lalu setuju secara prinsip untuk membiarkan pekerja berorganisasi dan mengizinkan akses toko kepada perwakilan serikat pekerja. Namun, kedua pihak tidak dapat mencapai kesepakatan tentang mengizinkan perwakilan serikat masuk ke toko-toko di AS.

“IKEA menghormati hak rekan kerja untuk bergabung, membentuk atau tidak bergabung dengan serikat pekerja pilihan mereka tanpa takut akan pembalasan, gangguan, intimidasi atau pelecehan,” kata juru bicara perusahaan.

“Perusahaan berkomitmen untuk menjaga lingkungan saling menghormati dan memastikan hak-hak semua rekan kerja dilindungi terlepas dari preferensi dan pilihan mereka terkait serikat pekerja,"  katanya, menambahkan.

Sementara pembicaraan berlarut-larut, pekerja IKEA yang tidak bahagia mulai mencari pekerjaan lain. Kemudian, pandemi melanda, dan kekurangan tenaga kerja membuat mencari dan mempertahankan orang menjadi lebih menantang. “Ada kekurangan staf untuk pekerjaan tingkat pemula,” kata Jon.

Untuk mengatasi krisis pekerja, IKEA berfokus pada hal-hal yang sering dibicarakan banyak bisnis tetapi sulit untuk diimplementasikan. Ada tiga fokus utama untuk membahagiakan karyawan. 

1. Menaikkan gaji

IKEA menaikkan gaji karyawan, tetapi bersamaan dengan itu juga meningkatkan fleksibilitas bagi karyawan garis depan, dan menggunakan teknologi baru untuk memudahkan pekerja dan pelanggan mereka.

Kompensasi sering menjadi alasan terbesar mengapa pekerja berhenti, sehingga di banyak wilayah Ikea menaikkan upah awal, mempermanis bonus, atau menutup kesenjangan gaji gender.

Di London, upah dasar naik dari 11 pound (US$14) per jam menjadi 13,15. Inggris juga menambahkan jalur pembayaran awal baru untuk beberapa toko di luar London di mana biaya hidup jauh lebih tinggi daripada di daerah terpencil.

Masalah yang lebih besar di toko-toko Inggris adalah kecenderungan karyawan baru untuk berhenti dalam beberapa bulan setelah bergabung. Proses onboarding yang buruk, dengan umpan balik dari manajer yang jarang dan karyawan baru yang tidak tahu harus mencari nasihat ke mana. Ikea UK/Irlandia berusaha mempertahankan 85% karyawan setelah tiga bulan, tetapi angka itu turun hingga serendah 60 pesen, menurut Darren Taylor, manajer orang dan budaya untuk wilayah tersebut, yang mengawasi 9,500 pekerja ritel.

“Setelah keluar dari Covid, orang-orang mengevaluasi ulang apa yang penting bagi mereka, dan keseimbangan kerja-kehidupan menjadi lebih penting,” kata Daren.

Daren menegaskan, membutuhkan perubahan besar dalam cara kami memposisikan diri untuk menarik orang ke dalam ritel.

2. Fleksibilitas kerja

Natasha Williams, 22, yang mendapatkan pekerjaan di IKEA menjual perlengkapan dapur tahun lalu. Perjalanan dari rumahnya di Basingstoke ke toko Ikea di Reading adalah perjalanan dua jam yang mengharuskan naik bus dua kali dan kemudian naik kereta.  IKEA  berupaya untuk membuat pekerjanya tidak terlalu berat menuju tempat kerja,

Jadi alih-alih shift enam jam selama empat hari, Darren memberinya tiga shift delapan jam, dan mengizinkannya mulai bekerja pukul 10 pagi daripada pukul 9 pagi. “Itu mengubah segalanya — saya jauh lebih bahagia di tempat kerja,” kata Natasha.

Staf paruh waktu, yang membentuk sekitar dua pertiga tenaga kerja IKEA di Inggris, sering kali tidak mendapatkan cukup jam kerja untuk memenuhi kebutuhan, jadi IKEA sekarang memberi beberapa dari mereka jam tambahan bekerja dari jarak jauh, menjawab panggilan pelanggan. Untuk mempertahankan siswa, Taylor memperkenalkan shift hanya di akhir pekan, atau hanya selama liburan sekolah. “Hal-hal kecil membuat perbedaan besar,"  kata Darren.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.