4 Strategi Efektif Affiliate Marketing untuk Dongkrak Bisnis
Shopee menjadi platform efektif untuk affiliate marketing.
Jakarta, FORTUNE - Sistem pemberian komisi (Affiliate Marketing) yang umum digunakan platform e-commerce bisa jadi jurus ampuh untuk membantu usaha. Dalam riset Suara UKM Negeri Vol 5 yang membahas tentang “Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce” oleh Ninja Xpress bersama dengan Populix. Studi yang dilakukan terhadap 300 responden ini mempelajari bagaimana strategi tersebut bisa meningkatkan penjualan apabila dilakukan dengan efektif di social commerce dan platform E-commerce.
Menurut data Suara UKM Negeri Vol 4 terkait Social Commerce terungkap sekitar 50 persen dari para penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang efektif, sementara 48 persen lainnya merasa sulit untuk mengikuti perubahan algoritma platform yang terus berubah, sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan tren penjualan, salah satunya strategi Affiliate Marketing.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa, mengatakan affiliate marketing telah menjadi salah satu strategi kolaborasi pemasaran yang kuat dalam ekosistem social commerce. Melihat hal tersebut, sebagai sahabat UKM kami berkomitmen untuk secara proaktif mendukung UKM dalam memanfaatkan potensi penuh dari affiliate marketing untuk meningkatkan penjualan mereka, salah satunya dengan memberikan akses informasi bagaimana memanfaatkan strategi tersebut dengan efektif.
Tak hanya itu, perusahaan logistik ini juga juga penyediaan layanan Seller Craft untuk membantu UKM dalam memaksimalkan berbagai platform penjualan dan juga Live Cham yang menjadi pihak ketiga dalam memudahkan kerjasama para seller dengan affiliator. "Kami berharap hasil survey ini, dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk dapat selalu mengamplifikasi trend terkini bagi bisnisnya," kata Andi.
Lalu bagaimana memanfaatkan affiliate marketing dengan efektif? Simak strateginya.
4 strategi kunci optimasi affiliate marketing
Optimalisasi pemanfaatan affiliate marketing mempertimbangkan empat aspek kunci, yaitu orang (people), platform, harga (price), dan kinerja (performance). Berikut ini pembahasannya secara terperinci bedasarkan riset Suara UKM Negeri Vol 5 yang membahas tentang “Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce”.
1. People: Mayoritas E-Shopper Lebih Memilih Affiliate Marketing dari Pengguna Media Sosial Biasa dan Teman Sendiri, Daripada Artis atau Influencer dengan Jumlah Pengikut Tinggi
Data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80 persen), artis atau influencer (69 persen), atau teman mereka sendiri (42 persen). Lebih lanjut, sebagian besar e-shopper (sekitar 30 persen) memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500, sedangkan 21 persen memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800.
Hanya sekitar 3 persen e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8000 hingga 1 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing.
2. Platform: Social Commerce Menjadi Platform Pemasaran Utama bagi Para Affiliator
Social Commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar. Para afiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.
Adapun platform paling dominan untuk affiliate marketing di Indonesia adalah Shopee, dengan penggunaan mencapai 71 persen, diikuti oleh TikTok Shop yang mencapai 68 persen. Tokopedia digunakan oleh 21 persen affiliate marketing, sementara Lazada dan Bli Bli memiliki tingkat penggunaan masing-masing sebesar 16 persen dan 6 persen.
3. Price: Produk Fesyen Menjadi Kategori Paling Banyak Dibeli Melalui Affiliate Marketing
Produk fesyen merupakan kategori paling diminati dan banyak dibeli melalui affiliate marketing, dengan persentase mencapai 74 persen, diikuti oleh produk kecantikan (56 persen), produk untuk kebutuhan rumah dan gaya hidup (50 persen), aksesori (43 persen), dan produk makanan dan minuman (40 persen), sehingga UKM yang bergerak dibidang fesyen, kecantikan, kebutuhan rumah tangga, hingga F&B dapat memanfaatkan affiliate marketing dengan lebih maksimal. Sementara itu, mayoritas anggaran belanja untuk pembelian melalui affiliate marketing berada dalam rentang 100.000 hingga 250.000, dengan persentase sebanyak 47 persen.
4. Performance: Pengiriman Standar Dominan di Kalangan E-Shopper Indonesia
Sebanyak 75 persen e-shopper cenderung memilih pengiriman standar dengan waktu pengiriman 1-2 hari, sedangkan 44 persen lebih memilih pengiriman ekonomi dengan durasi pengiriman 1-4 hari. Sebagian lainnya memanfaatkan layanan pengiriman khusus seperti same day, xpress, cargo, instant, dan sejenisnya.
Pembeli online mengharapkan pengiriman yang efisien tetapi terjangkau secara biaya. Dalam konteks UKM yang menggunakan banyak afiliasi, layanan manajemen gudang dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang secara efektif dan efisien, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.