BUSINESS

Menilik Peta Jalan Bisnis Hijau TPIA di 2025

Membidik pembangkit tenaga listrik minihidro.

Menilik Peta Jalan Bisnis Hijau TPIA di 2025Dok. PT Krakatau Chandra Energi (PT KCE)
19 November 2024

Jakarta, FORTUNE - PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), melalui anak perusahaannya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), terus memperluas jejaknya di sektor energi baru terbarukan (EBT).  

Salah satu langkah strategis yang tengah dipertimbangkan adalah Akuisisi pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) di wilayah Jawa. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kontribusi energi hijau dalam mendukung operasional berkelanjutan perusahaan.  

Kepala Departemen OEM & Services PT Krakatau Chandra Energi, Ermawanto, studi kelayakan saat ini sedang dilakukan untuk menilai potensi proyek tersebut. Menurutnya opsi akuisisi bisa mempercepat proyek baru dibandingkan memulai proyek baru dari awal.

“Kami cenderung mencari aset operasi yang sudah siap digunakan, dengan kapasitas listrik belasan megawatt,” ujar Ermawanto di kantor PT KCE di Banten, Selasa (19/11).

Melanjutkan strategi

KCE tengah merencanakan sejumlah proyek energi terbarukan, di antaranya Floating Solar PV dengan kapasitas 9,6 MWp di Waduk Krenceng, Banten. Proyek tersebut nantinya dikembangkan secara bertahap hingga mencapai 32 MWp.

Selain itu, KCE juga mengembangkan Solar Rooftop dengan kapasitas 7,5 MWp yang terpasang pada bangunan-bangunan pelanggan.

Sejumlah proyek lainnya juga dikembangkan, di antaranya Ground-Mounted Solar PV dengan kapasitas 1,1 MWp, serta pembangunan pembangkit energi dari Biomassa dan RDF Power Plant, dan Off-Gas Power Plant yang memanfaatkan gas buang untuk menghasilkan listrik.

KCE juga aktif dalam mengembangkan teknologi hidrogen, dengan fokus pada Blue and Green Hydrogen sebagai bagian dari inisiatif mendukung transisi ke energi bersih berbasis hidrogen.

Menilik sektor EV

Di ranah kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), KCE terus memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Beberapa unit SPKLU sudah beroperasi di antaranya di Cilegon dan Jakarta. Perusahan juga tengah memperbesar kapasitas pembangkit listrik di kawasan industri strategis seperti Krakatau Posco Energy.

Akuisisi KCE oleh Chandra Asri Group pada tahun 2023 menjadi langkah nyata dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), yang selaras dengan target Nationally Determined Contribution (NDC) dan visi Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR).

"Kami optimistis dengan kontribusi ini, baik untuk menambah kapasitas energi hijau di Indonesia maupun memenuhi target energi terbarukan pemerintah sebesar 23 persen pada 2025,” ujar Ermawanto.

Chandra Asri dan KCE berkomitmen menjadi pemimpin di sektor energi hijau Indonesia, mendukung industri berkelanjutan, dan terus berupaya berkontribusi mengurangi jejak karbon. Berdiri sejak 1979 sebagai bagian dari PT Krakatau Steel, KCE kini menjadi perusahaan independen dengan kapasitas pembangkit 120 MW, dan sejak 2022 perusahaan mulai fokus pada energi terbarukan (EBT) serta energi bersih.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.