Viral di TikTok, Ini Cara Stanley Menjaga Momentum Bisnis
Stanley fokus pada keberlanjutan dan pengembangan bisnis.
Jakarta, FORTUNE - Pada 2023 warganet dunia pernah dihebohkan oleh botol minum (tumbler) "tahan banting", Stanley. Tumblr tersebut viral setelah tragedi kebakaran mobil salah satu warga Amerika Serikat (AS), Danielle Marie Lettering. Ia mengunggah video di akun TikTok pribadinya (@daniellemarielettering) yang menunjukkan kondisi tumbler Stanley masih berada di tempat cangkir dalam bangkai mobil yang terbakar, dan bagian dalam tumblr begitu terlindungi dari api sehingga es batu di dalamnya tetap utuh. Video viral di TikTok itu menjadi momentum puncak bagi perusahaan peralatan minum ini.
Usai viral, Stanley “Quencher” mencapai puncak popularitas dan menjadi bintang yang tak terduga dalam banyak unggahan media sosial, momen Natal yang penuh haru, daftar kebutuhan kuliah, dan pembukaan gerai Target yang ramai di seluruh AS. Tumblr tersebut memunculkan pasar sekunder bagi para kolektor, pembuat aksesoris tidak resmi, munculnya barang tiruan, hingga berbagai reaksi lainnya dari masyarakat.
Yang cepat bersinar, biasanya juga cepat redup. Namun, tidak dengan Stanley yang menjaga momentum bisnis agar produknya tetap laris. Melansir Fortune.com, Stanley didirikan pada 1913. Perusahaan berusia 110 tahun itu sebelumnya lebih dikenal dengan termos untuk pekerja konstruksi dan perlengkapan berkemah. Stanley kini semakin eksis di pasaran dan banyak digunakan oleh kaum muda terutama perempuan.
Presiden Stanley, Matt Navarro, mengungkap strategi bagaimana Stanley mempertahankan momentum bisnis tersebut, meskipun ia tak memungkiri suatu saat popularitas akan redup. Dia juga menjelaskan bahwa kategori hidrasi telah mengalami peningkatan signifikan, dengan pasar botol air tumbuh sebesar 21 persen pada tahun 2024.
"Kami fokus pada keberlanjutan, bukan hanya hype sesaat," ujar Navarro, mengutip Fortune.com (13/9).
Ia menambahkan bahwa perusahaan terus berkembang dengan rekor penjualan selama empat tahun berturut-turut. Kolaborasi terbaru Stanley dengan merek fesyen Love Shack Fancy dan bintang pop Olivia Rodrigo baru-baru ini mencatatkan dua hari penjualan online terbaik sepanjang sejarah perusahaan.
Diversifikasi produk, kolaborasi, dan memperluas pemasaran
Navaro ingin Stanley tidak ingin hanya dikenal melalui botol viral tersebut. Sejumlah peluang bisnis baru dibidik di tengah berkibarnya nama Stanley. Stanley berencana untuk memperluas produk ke kategori kotak makan siang dan penyimpanan makanan, yang menurutnya masih belum dilayani dengan baik oleh pasar. Produk-produk ini, seperti botol vakum dan kotak makan siang, tetap menjadi kebutuhan konsumen yang signifikan.
"Kategori asli kami tumbuh pesat," kata Navarro, seraya menambahkan bahwa kolaborasi dengan atlet dan penghibur akan segera diluncurkan.
Stanley juga merespons kritik mengenai tren konsumen yang membeli beberapa botol untuk disesuaikan dengan pakaian mereka. "Janji 'built for life' adalah inti dari merek kami," kata Navarro. Perusahaan juga memiliki komitmen untuk mendaur ulang bahan dan meningkatkan tanggung jawab korporasi dalam menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.
Navarro juga mengungkapkan rencana untuk memperluas jangkauan ritel Stanley. Saat ini, Stanley memiliki toko pop-up di Argentina, Korea, dan Jepang. "Kami mempertimbangkan bagaimana ritel Stanley dapat berkembang di masa depan," ujarnya.
Aksesoris juga menjadi fokus besar bagi Stanley, termasuk sedotan berwarna yang kini menjadi bagian dari gaya hidup konsumen. Stanley bahkan merilis produk baru bernama "Cross Bottle," yang didesain berdasarkan masukan konsumen tentang kebutuhan mereka membawa banyak barang.
"Cross Bottle adalah contoh bagaimana kami mempermudah hidup orang melalui desain cerdas," kata Navarro.
Meskipun menghadapi banyak tantangan di tengah budaya yang bergerak cepat, Stanley tetap optimistis. "Kami akan terus berada di garis depan kategori ini, dengan inovasi yang berkelanjutan dan autentik," kata Navarro.