Honda Kaji Investasi Jumbo Mobil Listrik US$14 M, di Negara Mana?
Proyek ini akan menjadi salah satu investasi terbesar Honda.
Jakarta, FORTUNE - Honda Motor Co dikabarkan sedang mempertimbangkan membangun pabrik Mobil Listrik di Kanada dengan nilai proyek mencapai hampir 2 triliun yen (U$13,83 miliar atau setara Rp214,73 triliun) termasuk di antaranya produksi baterai internal.
Menurut laporan Nikkei, jika terealisasi, proyek ini bisa menjadi salah satu Investasi terbesar Honda. Namun, Honda menolak mengomentari laporan tersebut, dan menyatakan perusahaan belum bisa mengungkapkan informasi apapun saat ini. Produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini termasuk lamban dalam meningkatkan penjualan kendaraan listrik.
Kantor Menteri Perindustrian Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, bahwa laporan terkait investasi besar Honda di Kanada menunjukkan kualitas tenaga kerja di negara tersebut dan kekuatan industrinya.
“Ini merupakan bukti meningkatnya reputasi Kanada sebagai pemasok pilihan ramah lingkungan dan pemimpin kendaraan listrik global,” kata juru bicara tersebut.
Penjualan mobil listrik
Kendaraan listrik bertenaga baterai menyumbang kurang dari 0,5 persen dari penjualan Honda di seluruh dunia yang mencapai 2,8 juta mobil dalam sembilan bulan pertama 2023, menurut data perusahaan.
Produsen mobil Jepang tersebut sedang mencari beberapa lokasi potensial untuk pabrik mobil listrik, termasuk di samping pabrik mobil yang ada di Ontario, tulis Nikkei. Honda memperkirakan akan mengambil keputusan pada akhir tahun ini sehingga pabrik baru dapat dimulai secepatnya setelah 2028.
Honda sudah memiliki rencana untuk memulai produksi dan penjualan kendaraan listrik di Amerika Utara pada 2026, menurut Honda e:Architecture terbaru.
Produsen mobil tersebut, dengan mitranya LG Energy Solution pada 2022 mengumumkan Ohio sebagai lokasi pabrik patungan pembuatan baterai senilai US$4,4 miliar.
Sedangkan pada Oktober 2023, Honda dan General Motors mengatakan telah membatalkan rencana mengembangkan kendaraan listrik terjangkau, setahun setelah kesepakatan kerja sama sama senilai US$5 miliar sebagai upaya mengalahkan penjualan Tesla.