Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah Dibuka Menguat
Rupiah masih berpleuang menguat pekan depan.
Jakarta, FORTUNE - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Rabu (14/8) kenaikan 118 poin atau 0,74 persen di level Rp15.715 per Dolar As.
Pada Selasa (13/8) sore, mata uang garuda ditutup di level Rp15.833 per dolar AS tau menguat 122 poin.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar bergerak tipis terhadap mata uang lainnya, memperpanjang kinerja lesu mengantisipasi rilis data Inflasi utama AS pekan ini, yang kemungkinan akan menjadi faktor utama menentukan prospek penurunan suku bunga.
Fokus pekan ini tertuju pada data indeks harga konsumen dari AS, yang akan dirilis Rabu ini. Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi sedikit mereda pada Juli. Tanda-tanda penurunan inflasi yang lebih lanjut akan memberi Federal Reserve lebih banyak dorongan untuk memangkas suku bunga, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran ekonomi AS menuju resesi.
Pasar terbagi spekulasi pemangkasan suku bunga 25 dan 50 basis poin pada September, dengan data inflasi Rabu ini kemungkinan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang potensi pemangkasan suku bunga. "Di luar data inflasi, pembacaan produksi industri dan penjualan eceran juga akan memberikan lebih banyak isyarat tentang ekonomi terbesar di dunia minggu ini," kata Ibrahim dikutip dari risetnya, Rabu (14/8).
Dengan nilai tukar rupiah sudah berada di Rp15.695, menurutnya ada kemungkinan rupiah menembus Rp15.500 pada pekan depan.