Perkuat Basis Ekspor di Filipina, Kalbe Farma Bentuk Usaha Patungan
Ekspor KLBF diharapkan tumbuh dan menyumbang 6% pendapatan
Jakarta, FORTUNE - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya, Kalbe International Pte. Ltd. (Kalbe International), menandatangani perjanjian kerja sama joint venture (JV) dengan perusahaan Filipina Ecossential Food Corp (ECO).
Tujuan pembentukan usaha patungan ini untuk meningkatkan pemasaran dan distribusi produk Kalbe Farma, terutama untuk portofolio obat non-obat resep di pasar Filipina.
Dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Ecossential Food Corp merupakan perusahaan distribusi yang berlokasi di Filipina. Perusahaan tersebut berfokus dalam mendistribusikan produk-produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Kalbe Farma jadi pemegang saham mayoritas
Menurut manajemen perseroan, nilai penyertaan modal perusahaan patungan tersebut sebesar 130 juta PHP (Peso Filipina) atau setara Rp36,19 miliar (kurs Rp278).
"Komposisi kepemilikan modal 60% Kalbe International dan 40% ECO. Seluruh dana penyertaan modal berasal dari kas internal perusahaan. Saat ini perseroan dan ECO sedang mempersiapkan proses pembentukan JV," kata Corporate Secretary Kalbe Farma, Lukito Kurniawan Gozali, Senin (30/5).
Alasan pendirian usaha patungan
Filipina merupakan salah satu negara dengan potensi pasar besar untuk pengembangan produk-produk Kalbe Farma, seperti pada produk obat non resep. Dengan demikian, diharapkan ekspansi ini dapat memperkuat produk perseroan di pasr global.
"Pendirian JV merupakan salah satu strategi pengembangan dan bisnis ekspor ke Filipina. Diharapkan dari perusahaan patungan ini dapat meningkatkan pendapatan perseroan dari penjualan ekspor," kata Lukito.
Segmen ekspor secara keseluruhan diharapkan tumbuh dan berkontribusi 5%-6% terhadap total pendapatan Kalbe Farma. Adapun transaksi ini tak akan berdampak terhadap kinerja laba rugi perseroan, karena sepenuhnya didanai dari kas internal perusahaan. Total kas Kalbe Farma per 30 Meret 2022 mencapai Rp6,36 triliun.