BUSINESS

Ekspor Cina Bakal Pecah Rekor di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump

Donald Trump diprediksi akan naikkan tarif barang dari Cina.

Ekspor Cina Bakal Pecah Rekor di Tengah Kekhawatiran Tarif TrumpIlustrasi: perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. (Dok.123RF)
25 November 2024

Fortune Recap

  • Pertumbuhan ekspor Cina diperkirakan meningkat hingga 7 persen pada kuartal terakhir, mencapai US$3,548 triliun.
  • Ancaman tarif impor barang Cina hingga 60 persen dari presiden terpilih Donald Trump dapat berdampak buruk pada hubungan perdagangan kedua negara.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Para ekonom memperkirakan ekspor Cina tahun ini akan mencapai rekor tertinggi, didorong oleh lonjakan pesanan lebih awal dari pelanggan global. Langkah ini diambil demi mengantisipasi kemungkinan kebijakan tarif tinggi yang akan diberlakukan oleh presiden terpilih, Donald Trump, saat menjabat pada Januari 2025.

Menurut laporan Fortune pada Senin (25/11), analis yang disurvei Bloomberg pada 15-21 November memprediksi pertumbuhan ekspor Cina akan meningkat hingga 7 persen pada kuartal terakhir tahun ini dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Peningkatan ini lebih tinggi dari pertumbuhan 5 persen yang tercatat pada Oktober lalu menjelang Pemilu AS, dan diproyeksikan membawa total ekspor Cina tahun ini mencapai US$3,548 triliun alias melampaui rekor sebelumnya pada 2022.

“Dalam beberapa bulan ke depan, ekspor Cina kemungkinan akan terdorong oleh aksi pembelian besar-besaran dari perusahaan asing,” kata ekonom dari Maybank Investment Banking Group, Erica Tay.

Performa ekspor yang kuat ini membawa Cina mendekati surplus perdagangan yang bisa mencapai hampir US$1 triliun pada 2024, berkat percepatan pertumbuhan yang dimulai sejak kuartal ini, tercepat sejak Juli 2022. Pemerintah Cina juga terus menggenjot ekspor untuk mengimbangi lemahnya konsumsi domestik, meskipun stimulus ekonomi telah digelontorkan dalam beberapa pekan terakhir.

Selama masa kampanye, Trump mengancam akan menaikkan tarif impor barang Cina hingga 60 persen. Prediksi dari Bloomberg Economics menyebutkan bahwa kebijakan ini bisa berdampak buruk pada hubungan perdagangan dua ekonomi terbesar dunia.

Sebelumnya, tarif hingga 25 persen atas barang Cina senilai lebih dari US$300 miliar telah diberlakukan selama kepemimpinan Trump, yang kemudian memicu aksi balasan dari Beijing. Presiden Joe Biden sebagian besarnya mempertahankan kebijakan tersebut.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.