Maskapai Malaysia, MYAirline Setop Beroperasi Akibat Krisis Keuangan
Otoritas penerbangan Malaysia masih mencari penyebabnya.
Jakarta, FORTUNE - Maskapai bertarif murah Malaysia, MYAirline, mengumumkan menghentikan operasinya setelah mengalami masalah keuangan, dan perlu melakukan restrukturisasi serta rekapitalisasi.
Padahal perusahaan aviasi ini belum genap berusia satu tahun.
“Kami telah bekerja tanpa kenal lelah untuk menjajaki berbagai opsi kemitraan dan penggalangan modal untuk mencegah penangguhan ini. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat kami tidak punya pilihan lain selain mengambil keputusan ini,” kata dewan direksi maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman resmi MYAirline, Jumat (13/10).
Pekan lalu, maskapai penerbangan Malaysia tersebut mengumumkan bahwa CEO Rayner Teo mengundurkan diri karena alasan kesehatan, dan Chief Operating Officer saat ini, Stuart Cross, akan menggantikan posisi CEO sementara.
Maskapai berbiaya rendah ini diluncurkan pada awal Desember 2022, dengan layanan terjadwal antara Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu, Kuching, dan Langkawi menggunakan A320-200 sewaan. Sejak saat itu, maskapai ini memperluas operasinya di Thailand dan Bangkok, dan menambah armadanya menjadi sembilan pesawat.
Setelah pengumuman MYAirline, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan maskapai tersebut perlu menjelaskan kepada Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM) masalah yang sedang dialami.
“Kami akan melihat permasalahan mereka untuk melihat di mana kami dapat membantu dalam hal fasilitas, perizinan dan dukungan peraturan,” kata Anthony.
Otoritas penerbangan Malaysia akan mencari penyebabnya
Sementara, berdasarkan dari laporan South China Morning Post, dengan kejadian tersebut Komisi Penerbangan Malaysia akan mencabut izin penerbangan MYAirline, yang akan habis masa berlakunya bulan depan.
MYAirline mengoperasikan penerbangan ke delapan tujuan domestik dan ibu kota Thailand, Bangko. Pemiliknya adalah pengusaha Allan Goh Hwan Hua.
Komisi Penerbangan Malaysia menginstruksikan MYAirline untuk segera menghentikan penjualan dan pemesanan penerbangan, dan harus melakukan pengembalian dana.
Otoritas penerbangan Malaysia sedang menyelidiki penyebab maskapai tersebut berhenti beroperasi, dan terkait keluhan gaji karyawan tidak dibayarkan, serta masalah lainnya.
Ribuan penumpang terdampak kebijakan MYAirline
Dengan adanya peristiwa itu, wisatawan yang marah menggunakan media sosial untuk mengkritik maskapai tersebut atas pengumuman mendadak yang membuat mereka terdampar.
Bandara Malaysia, yang mengelola bandara-bandara di negara itu, mengatakan sekitar 5.000 penumpang terkena dampaknya. Pada Kamis (12/10), 39 penerbangan ke tujuan lokal dan satu ke Bandara Don Mueang Thailand dibatalkan.
Malaysia Airlines dan maskapai penerbangan bertarif rendah AirAsia dan Batik Air mengumumkan diskon dan tarif khusus untuk membantu penumpang MYAirline yang terkena dampak penangguhan tersebut.