Mengenal Generasi Ketiga Penerus Gurita Bisnis Gobel Group
Arif Rachmat Gobel, cucu dari Thayeb Mohammad Gobel.
Fortune Recap
- Gobel Group, pelopor industri elektronik di Indonesia, terkenal atas kerja sama strategis dengan Panasonic dan reputasi sebagai produsen perangkat elektronik berkualitas.
- Generasi ketiga kepemimpinan oleh Arif Rachmat Gobel dihadapkan pada tantangan menjaga relevansi perusahaan di era teknologi dan persaingan global yang ketat.
- Dengan pendidikan internasional yang kuat, Arif bertekad membawa Gobel Group tetap kompetitif melalui transformasi digital tanpa mengabaikan nilai-nilai inti perusahaan.
Jakarta, FORTUNE - Gobel Group telah lama dikenal sebagai pelopor industri elektronik di Indonesia, terutama berkat kerja sama strategis dengan Panasonic yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Didirikan pada 1950-an oleh Thayeb Mohammad Gobel, perusahaan ini membangun reputasi sebagai produsen perangkat elektronik berkualitas di Indonesia.
Lewat kolaborasi dengan Panasonic, Gobel Group menghadirkan produk-produk yang mendukung modernisasi rumah tangga dan industri hingga kini.
Setelah lebih dari enam dekade, Gobel Group kini berada di tangan generasi ketiga kepemimpinan. Arif Rachmat Gobel, cucu dari Thayeb Mohammad Gobel, diharapkan mampu melanjutkan kejayaan perusahaan.
Sebagai generasi penerus, Arif menghadapi tantangan besar untuk menjaga relevansi perusahaan di tengah pesatnya perubahan teknologi dan semakin ketatnya persaingan global.
Dengan pendidikan dan pengalaman internasional yang kuat, Arif bertekad membawa perusahaan tetap kompetitif. Dia merupakan lulusan Brighton Grammar School di Melbourne, Australia, sebelum melanjutkan studi Sarjana Liberal Arts di Sophia University, Tokyo, Jepang, dan kini menjabat sebagai Direktur dan Pemimpin Transformasi Digital Gobel Group.
Dia menegaskan bahwa penting bagi perusahaan untuk terus beradaptasi dengan teknologi terkini tanpa mengabaikan nilai-nilai inti perusahaan.
"Transformasi digital bukan hanya soal teknologi baru, tetapi juga menjaga nilai-nilai dasar perusahaan," kata Arif dalam sebuah wawancara di kantor PT Gobel International di Jakarta, Rabu (11/9).
Dia juga menegaskan bahwa fokus utama perusahaan bukan pada rebranding, melainkan penguatan bisnis dan teknologi yang sudah ada.
Pria kelahiran 18 April 1995 ini memiliki misi khusus dalam transformasi digital Gobel Group. Dia ingin setiap anak perusahaan Gobel tetap inovatif, tetapi tetap berpegang pada bisnis inti masing-masing.
Selain itu, Gobel Group harus tetap menghargai sejarah dan warisan yang dibangun oleh para pendirinya, serta memastikan nilai-nilai tersebut ditanamkan pada seluruh karyawan dan generasi mendatang.
"Seperti pepatah, kacang tidak lupa pada kulitnya," ujarnya.
Pengalaman profesional pemuda ini dimulai pada Nomura Research Institute Consulting di Tokyo, Jepang. Di sana, ia memainkan peran penting dalam berbagai proyek, dengan fokus khusus pada pasar Indonesia. Tugas hariannya mencakup diskusi kelompok dan riset individu, menunjukkan kecakapannya dalam analisis dan pemikiran strategis.
Sekilas perjalanan Gobel Group
Gobel Group memulai perjalanannya pada 1954 ketika Thayeb Mohammad Gobel mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing, yang menjadi pelopor produksi radio di Indonesia dengan merek TJAWANG.
Ini merupakan pabrik radio transistor pertama di Indonesia.
Pada 1960, perusahaan menandatangani perjanjian teknis dengan Matsushita Electric Industrial Company Limited dari Jepang.
Keluarga Gobel memiliki peran besar dalam pengembangan industri elektronik Indonesia, terutama saat Asian Games IV di Jakarta digelar pada 1962. Untuk mendukung penyelenggaraan acara tersebut, Gobel Group memproduksi 10.000 unit televisi, sehingga masyarakat Indonesia bisa menyaksikan perhelatan olahraga besar tersebut.
Sejak 1970, Gobel telah menjadi mitra usaha patungan dengan Matsushita. Pada 1994, PT Gobel International didirikan untuk mengonsolidasikan berbagai aktivitas bisnis dan menjadi perusahaan induk dari Gobel Group.
Kini perusahaan tersebut telah menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia dengan portofolio yang mencakup sektor elektronik, kimia, transportasi & logistik, makanan, properti, serta periklanan.
Laman resmi perusahaan menunjukkan Gobel Group bermitra dengan berbagai lini bisnis. Pada 2019, melalui semua lini bisnisnya, perusahaan berhasil mengantongi penjualan bersih Rp17 triliun dan telah memperoleh keuntungan sekitar Rp1 triliun.
Selanjutnya, jumlah karyawannya mencapai 18.000 pekerja di seluruh negeri.