RI Gabung BRICS, Kadin: Tambah Tanggung Jawab Baru
Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS ke-10.
Fortune Recap
- Kadin Indonesia menyambut baik langkah ini, membuka peluang kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi.
- Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk memperkuat fundamental ekonomi, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Jakarta, FORTUNE - Keputusan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS menandai momen bersejarah yang memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi global.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyambut baik langkah ini, yang menurutnya membuka peluang besar bagi perekonomian nasional sekaligus membawa tanggung jawab baru.
“Keanggotaan Indonesia di BRICS menjadi peluang besar untuk memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan negara-negara anggota. Namun, keanggotaan ini juga membawa tanggung jawab baru, termasuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat,” kata Arsjad dalam keterangannya, Selasa (7/1).
Ia mengatakan dengan sinergi erat antara pemerintah dan dunia usaha, keanggotaan BRICS dapat dimanfaatkan untuk memperkuat fundamental ekonomi, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
KADIN Indonesia, kata Arsjad, berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah demi memastikan manfaat keanggotaan BRICS dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Ini adalah peluang untuk membawa perekonomian kita ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Indonesia akan aktif di BRICS
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri, pemerintah menyatakan bergabungnya Indonesia dalam BRICS mencerminkan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global dan komitmen memperkuat kerja sama multilateral.
“Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara berkembang lainnya berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan berkelanjutan,” demikian pernyataan tersebut.
Brasil, sebagai ketua bergilir BRICS, mendukung penuh pencalonan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023. Namun, pendaftaran resmi Indonesia baru dilakukan pada KTT di Kazan, Rusia, akhir 2024, setelah pemilihan presiden di Indonesia selesai.
Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik pada akhir 2024, secara resmi mengajukan pendaftaran Indonesia sebagai anggota BRICS dalam KTT tersebut.
“Dalam kapasitas sebagai ketua bergilir BRICS, pemerintah Brasil hari ini, 6 Januari, mengumumkan bergabungnya secara resmi Republik Indonesia sebagai anggota penuh BRICS,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Brasil, Senin (6/1).
Peluang dan tanggung jawab baru
Bergabung dengan BRICS tidak hanya membawa peluang besar memperluas pasar ekspor dan menarik investasi, tetapi juga menambah tanggung jawab baru. Indonesia harus siap menghadapi dinamika persaingan global yang semakin kompleks. Namun, dengan langkah ini, Indonesia memiliki peluang berkontribusi dalam membentuk tatanan ekonomi dunia yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Sebagai anggota BRICS, Indonesia juga diharapkan dapat memanfaatkan aliansi ini untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara anggota lainnya, seperti Cina, India, dan Brasil, yang selama ini menjadi mitra dagang utama.