Ultrajaya Kantongi Laba Rp755 Miliar pada Semester I-2024
Pendapatannya mencapai Rp4,44 triliun.
Fortune Recap
- Pendapatan ULTJ tumbuh 7,37% menjadi Rp4,44 triliun pada semester I-2024.
- Laba bersihnya mencapai Rp755,13 miliar, meningkat 23,62% dari tahun sebelumnya.
- Beban pokok penjualan naik menjadi Rp2,94 triliun dan laba selisih kurs bersih positif Rp99,9 miliar.
Jakarta, FORTUNE - PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ), perusahaan produsen barang konsumsi cepat saji (FMCG) dengan sejumlah merek dagang seperti Ultra Milk dan Teh Kotak mencatatkan pertumbuhan kinerja pada semester pertama 2024.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (31/7), terlihat perusahaan itu mengamankan pendapatan Rp4,44 triliun pada paruh pertama tahun ini. Itu berarti pertumbuhan 7,37 persen secara tahunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp4,13 triliun.
Secara keseluruhan, ULTJ membukukan laba bersih Rp755,13 miliar pada semester I-2024. Pencapaian ULTJ tersebut mencerminkan pertumbuhan 23,62 persen secara tahunan dari Rp610,85 miliar per akhir Juni 2023.
Seiring dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan perusahaan pun terkerek menjadi Rp2,94 triliun dari Rp2,79 triliun pada tahun sebelumnya.
Pada sisi beban, beban penjualan ULTJ meningkat pada akhir Juni 2024 menjadi Rp524,4 miliar dari Rp406,1 miliar, sementara beban administrasi dan umum naik menjadi Rp130,8 miliar dari Rp129,0 miliar.
Beban tersebut berkaitan dengan pengembangan, pelaksanaan kegiatan promosi pemasaran dan semua beban yang berhubungan dengan penjualan, perbaikan produk perusahaan, serta administarasi perusahaan.
Perusahaan membukukan laba selisih kurs bersih yang berubah positif menjadi Rp99,9 miliar dari sebelumnya rugi Rp43,4 miliar.
Bakal membangun pabrik dan gudang
Total aset ULTJ hingga semester I tahun ini meningkat 10,7 persen menjadi Rp8,33 triliun dibandingkan dengan Rp7,52 triliun pada akhir Desember 2023.
Untuk tahun ini ULTJ menganggarkan modal belanja alias capital expenditure (capex) US$30 juta. Penggunaan anggaran belanja modal akan dikonsentrasikan untuk pembangunan pabrik dan gudang di kawasan industri MM2100.
Investasi pada pembangunan pabrik dan gudang di kawasan industri MM2100 juga mencerminkan komitmen ULTJ untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya. Pabrik baru ini diharapkan dapat memperkuat posisi ULTJ sebagai pemimpin pasar dalam industri FMCG, khususnya dalam segmen produk susu dan minuman siap saji.