Wuling Berencana Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Produk itu bakal dinamai Magic Battery.
Fortune Recap
- Wuling berencana memproduksi baterai electric vehicle di Indonesia pada akhir 2024.
- Pabrik baterai mobil listrik akan dibangun di Greenland International Industrial Center, Cikarang, Jawa Barat.
- Baterai Wuling EV yang diproduksi dinamai MAGIC Battery dengan teknologi canggih dan standar keamanan tinggi.
Jakarta, FORTUNE - Wuling berencana untuk memulai produksi Baterai Kendaraan Listrik (EV) di Indonesia pada akhir 2024.
Pabrik baterai tersebut akan memanfaatkan lokasi yang sama dengan fasilitas perakitan Wuling, yakni Greenland International Industrial Center, Cikarang, Jawa Barat.
Namun, perusahaan itu nantinya akan menggunakan lini produksi yang berbeda dengan standar keamanan lebih ketat karena berkaitan dengan tegangan tinggi.
“Langkah ini sebagai bentuk komitmen Wuling dalam berpartisipasi membangun ekosistem EV di Indonesia dan menambah kenyamanan serta ketenangan bagi setiap pemilik Wuling EV,” kata Marketing Operation Director Wuling Motors, Liu Yan, dalam siaran pers yang dikutip Senin (23/9).
Baterai tersebut nantinya akan dinamai Magic Battery. Kata Magic itu sendiri merupakan kependekan dari Multifunction Unitized Structure Technology, Advanced Cell Safety, Greater Performance, Intelligent Management, dan Combustion Free.
Desain dan spesifikasi baterai yang bakal diproduksi
Pada aspek multifunction unitized structure technology (MUST), inspirasinya adalah desain sayap pesawat.
Secara umum, struktur, panel samping, dan lapisan pendingin merupakan tiga komponen yang berbeda. Namun Magic Battery milik Wuling mengintegrasikan ketiga bagian ini menjadi satu bagian fungsional yang membentuk struktur baterai sangat ringan dan berkekuatan tinggi.
Struktur terintegrasi ini meningkatkan kekuatan struktural sebesar 60 persen dengan jumlah berat material yang sama.
Selain itu, baterai Wuling mengandung sel-sel baterai yang disebut advanced cell safety yang dapat meminimalisasi terjadinya korsleting, bocor, penguapan, hingga panas berlebih. Baterai ini memiliki kemampuan modular yang memudahkan upaya perbaikan.
Liu mengeklaim perusahaannya mengginakan sel baterai yang telah melalui serangkaian pengujian dan dinyatakan lulus, sehingga sel itu tetap berfungsi normal dalam peristiwa tabrakan—tidak meledak atau terbakar.
“Teknologi dan performa tersebut menjadikan jaminan dan juga pembuktian bahwa baterai mobil listrik Wuling yang sudah laku terjual 2 juta unit mobil listrik lebih secara global tidak pernah mengalami spontaneous combustion atau kasus meledak atau terbakar dengan sendirinya,” kata Liu.
Baterai produksi lokal itu rencananya akan dipakai pada tiga mobil listrik Wuling, yakni Air ev, BinguoEV dan Cloud EV. Sementara itu, investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik fase pertama mencapai US$500 juta atau sekitar Rp7,5 triliunan.