BUSINESS

Sempat Viral karena Palang Pintu, Begini Serunya Budaya Kerja di PIS

Pekerja PIS saat ini didominasi Millenial dan Gen-Z

Sempat Viral karena Palang Pintu, Begini Serunya Budaya Kerja di PISKaryawan Pertamina International Shipping (PIS) setelah prosesi palang pintu melepas karyawan yang pindah divisi. (dok. Gustidha Budiartie)
31 May 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mei lalu, media sosial TikTok ramai membicarakan soal prosesi unik palang pintu yang dilakukan karyawan PT Pertamina International Shipping (PIS) ketika pindah divisi. Perseroan pun menuai berbagai respon positif dari warganet soal suasana kerja kondusif dan budaya kekeluargaan yang erat di PIS.

Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus menyebut, PIS terus berupaya untuk menciptakan suasana menyenangkan dan tanpa tekanan dalam bekerja. ⁠Menanggapi banyak netizen yang berkomentar mengenai besaran gaji, Aryo menyebut gaji, posisi, dan benefit itu hanya cukup untuk memenuhi physiological and safety needs seseorang. 

“Sekarang bagaimana caranya sebuah organisasi itu sudah mulai memikirkan untuk membangun suasana kerja yang kondusif dan tidak toxic, sehingga menciptakan worklife balance di tempat kerja, bukan hanya melulu healing,” jelas Aryo pada keterangannya yang diterima pada, Jumat (31/05).

Ia mengungkapkan, suasana kerja menyenangkan membuat pekerja tidak merasa terbebani di kantor. Pekerja pun bisa memenuhi kebutuhan untuk afiliasi bahkan bisa sampai aktualisasi diri dalam pekerjaannya.

Jika dibedah, struktur pekerja PIS saat ini memang didominasi oleh Generasi Millenial dan Z. Aryo mengungkapkan, sebanyak 62 persen dari pekerja Perseroan saat ini juga berusia di bawah 40 tahun. 

Kemudian, top leader atau jajaran direksi dan senior leader (VP) pun juga didominasi dengan mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Bahkan, Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi saat ini juga menjadi CEO Sub-Holding termuda di Pertamina Group.

“⁠Kondisi demografi usia tersebut membuat suasana kerja yang adhocracy, dimana tidak ada batasan jabatan dalam penyampaian ide dan kreativitas,” kata Aryo.

Lebih jauh, ⁠faktor internalisasi AKHLAK juga memegang peranan penting. PIS memiliki tim Task Force Agent of Change yang sangat kuat serta dukungan top management yang kompeten sebagai role model. (WEB)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.