BUSINESS

Harga Minyak Dunia Makin Meroket di Tengah Konflik Iran & Israel

AS akan bantu Israel serang fasilitas minyak di Iran

Harga Minyak Dunia Makin Meroket di Tengah Konflik Iran & Israelilustrasi kilang minyak (unsplash.com/Ehud Neuhaus)
04 October 2024

Fortune Recap

  • Harga minyak dunia naik imbas ketegangan di Timur Tengah, dipicu pernyataan Joe Biden yang mendukung Israel serang fasilitas minyak Iran.
  • Minyak WTI naik menjadi 74,34 dolar AS per barel, sementara harga minyak Brent naik menjadi 78,26 dolar AS per barel.
  • Konflik Timur Tengah dapat mengurangi pasokan minyak global sebanyak 1,5 juta barel per hari.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Harga minyak dunia mengalami kenaikan imbas ketegangan di Timur Tengah pada Jumat (4/10). Hal ini juga seiring dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut akan mendukung Israel apabila melakukan serangan terhadap fasilitas minyak di Iran.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan menjadi 74,34 dolar AS per barel pada Jumat pagi usai naik lebih dari 5 persen pada Kamis (3/10) ke level tertinggi dalam satu bulan.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman November naik menjadi 78,26 dolar AS per barel pada pukul 14.50 waktu setempat.

Para investor khawatir jika Israel melakukan serangan besar terhadap aset-aset penting Iran, maka akan menimbulkan potensi eskalasi konflik.

Tak hanya itu, jika konflik memuncak, maka akan mengakibatkan gangguan pengiriman energi global. Hal tersebut dapat mengurangi pasokan minyak global sebanyak 1,5 juta barel per hari.

Adapun, serangan pada infrastruktur yang lebih kecil atau aset hilir bisa menyebabkan penurunan produksi sekitar 300 ribu hingga 450 ribu barel per hari (bph).

Dilansir BBC, Joe Biden mengatakan AS sedang berdiskusi dengan Israel mengenai kemungkinan serangan Israel terhadap infrastruktur minyak Iran.

Saat dimintai konfirmasi apakah Biden akan mendukung serangan tersebut, Ia berkata: "Kami sedang mendiskusikannya.”

Namun demikian, Biden sebelumnya mengatakan bahwa dirinya tidak akan mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran "akan membayar harga yang mahal" atas serangan hari Selasa (1/10), yang melibatkan sedikitnya 180 rudal balistik yang ditembakkan ke Israel.

Citra satelit yang dipublikasikan oleh kantor berita Associated Press menunjukkan kerusakan pada pangkalan udara Nevatim.

Iran menyatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Korps Garda Revolusi Iran Brigjen Abbas Nilforoushan.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.