Fortune Recap
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menghentikan layanan marketplace produk fisik mulai Februari 2025.
- Penghentian layanan tersebut diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang lebih berkembang dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
- Bukalapak menjelaskan penghentian layanan produk fisik akan berdampak PHK kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.
PT BUKAlapak.com Tbk (BUKA) akhirnya buka suara terkait penutupan layanan Marketplace produk fisik mulai Februari 2025. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BUKA menjelaskan langkah ini diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah dikembangkan dan memiliki pertumbuhan yang lebih besar.
“Lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri. Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan,” tulis manajemen Bukalapak, dikutip Jumat (10/1).
Adapun pada Kamis, 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan.
Rencana aksi korporasi hingga PHK
Bukalapak menjelaskan penghentian layanan produk fisik akan berdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.
Dalam pelaksanaannya, perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak PHK sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Manajemen perseroan percaya bahwa dengan berfokus pada layanan produk virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” ujar manajemen Bukalapak.
Langkah tersebut diyakini sebagai strategi jangka panjang Bukalapak untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan perseroan, terutama pemegang saham BUKA.
Adapun kontribusi layanan produk fisik disebutkan hanya sekitar 3% dari seluruh pendapatan Bukalapak, sehingga penghentian layanan tersebut tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha.
“Sebaliknya, penghentian layanan produk fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” tulis manajemen.
Penghentian layanan produk fisik juga merupakan bagian dari langkah berkesinambungan yang terus menerus dilakukan oleh Bukalapak untuk memastikan bahwa seluruh unit bisnis di dalam grup perseroan fokus pada tujuan untuk membangun perusahaan yang dapat menciptakan nilai di masa depan serta manfaat terbaik kepada para pemangku kepentingan.