BUSINESS

Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia

Pernah belanja online di e-commerce berikut ini?

Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di IndonesiaDok. Bukalapak
17 January 2025

Fortune Recap

  • Bukalapak menghentikan layanan marketplace Produk Fisik mulai Februari 2025 untuk fokus pada lini bisnis yang lebih menguntungkan.
  • Sejumlah e-commerce lainnya seperti Multiply, Rakuten, Qlapa, Elevenia, MatahariMall.com, JD.id, dan Blanja.com juga tutup di Indonesia karena beberapa alasan.
  • Faktor penutupan e-commerce di Indonesia seperti perubahan dinamika pasar, persaingan ketat dengan e-commerce lokal, dan model bisnis yang kurang cocok dengan pasar.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bukalapak (BUKA) resmi menghentikan layanan E-commerce Produk Fisik mulai Februari 2025. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BUKA menjelaskan langkah ini diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah dikembangkan dan yang memiliki pertumbuhan yang lebih besar.

“Lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri. Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan,” tulis manajemen Bukalapak, dikutip Jumat (17/1).

Adapun pada Minggu, 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan di Bukalapak.

Selain Bukalapak yang resmi tutup layanan lokapasarnya, ternyata ada sejumlah e-commerce lainnya yang telah lebih dulu tumbang di pasar Tanah Air. Berikut daftar e-commerce yang sudah tutup di Indonesia.

1. Multiply

Multiply didirikan pada 2003 di Florida, Amerika Serikat sebagai platform jejaring sosial untuk berbagi blog, foto, video, musik, dan berbagai konten lainnya. Melihat peluang yang lebih besar, Multiply kemudian mengalihkan fokusnya dengan mengubah situs tersebut menjadi platform e-commerce.

Pada 2010, perusahaan ini memindahkan kantornya ke Jakarta dan berganti nama menjadi PT Multiply Indonesia. Selain itu, mereka juga membuka cabang di Filipina pada 2012. Namun, pada 2013, Multiply mengakui bahwa proses peralihannya dari media sosial ke e-commerce tidak berjalan mulus, sehingga membuat perusahaan ini mengalami pailit.

2. Rakuten

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.