Cipta Perdana (PART) Akan Ekspansi untuk Jaga Pertumbuhan Bisnis
Menuju sektor manufaktur dan alat pertanian.
![Cipta Perdana (PART) Akan Ekspansi untuk Jaga Pertumbuhan Bisnis](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20211125%2Fshutterstock-761907331-05ceebd9bc79dc7cc42463927c2bced4-83366894c77675a7ce76ba33427d34e6.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Jakarta, FORTUNE - Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) akan melakukan diversifikasi bisnisnya dari sektor otomotif pada Manufaktur serta sektor alat pertanian.
Hamim, Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART), mengatakan diversifikasi dari sektor bisnis itu wujudnya seperti kebutuhan food tray untuk program makan bergizi pemerintah. Dalam hal ini target produksinya adalah 1 juta nampan per bulan.
“Dengan asumsi food tray dan Agribisnis bisa berjalan mulus pada tahun ini sesuai target perusahaan,” kata Hamim.
Manajemen PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) menargetkan pendapatan pada akhir 2025 akan menyentuh lebih dari Rp1 triliun dengan estimasi pertumbuhan di atas 200 persen.
PART menargetkan penjualan lama mencapai nilai Rp364 miliar.
Menurut Hamim inisiatif ini tidak hanya memperluas lini bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ekosistem penyediaan makanan sehat bagi masyarakat.
Untuk mencapai target tersebut, PART akan membangun fasilitas produksi baru seluas 8.000 meter persegi yang akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi. Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat serta memperkuat peran PART dalam mendukung sektor manufaktur nasional.
Selain sektor pangan, PART juga siap berkontribusi dalam penguatan sektor pertanian nasional dengan menyediakan alat dan mesin pertanian berkualitas tinggi.
Berbekal pengalaman dalam fabrikasi baja dan plastik, perusahaan menargetkan kontribusi 5-10 persen terhadap total kebutuhan alat dan mesin pertanian dalam program pemerintah. Hamin berharap langkah ini dapat membantu meningkatkan efisiensi sektor pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kami optimistis dengan kebijakan pemerintah yang pro-industri dan diprediksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5-8 persen. Dengan fondasi yang kuat dan strategi yang tepat, PART siap berkontribusi dalam akselerasi ini,” ujar Hamim.
Selain potensi domestik, meningkatnya hubungan dagang dan Investasi antara Indonesia dan Malaysia juga menjadi katalis pertumbuhan bagi PART.
Karena PART turut didukung oleh investor Malaysia, Hamim mengaku hubungan dagang tersebut akan mendorong perluasan pasar dan meningkatkan kapasitas produksi.
Tak kalah penting, lanjut Hamim, tentunya itu semua memerlukan investasi dalam teknologi dan pelatihan tenaga kerja demi meningkatkan kualitas SDM.
PART membukukan kinerja keuangan impresif dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan (CAGR) 27,3 persen sejak 2021. Karena masih dalam proses audit, Hamim mengatakan perkiraan laba bersih perusahaan akan mencapai Rp23,3 miliar dengan net profit margin 9 persen.