JAPFA Ekspor Ayam Hidup 58,3 Ton ke Singapura
JAPFA turut kontribusi ketahanan pangan Singapura.
Jakarta, FORTUNE - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Ciomas Adisatwa, kembali mengekspor ayam hidup (live bird) ke negara Singapura sebanyak 32,4 ribu ekor ayam atau 58,3 ton dari Bintan, Kepulauan Riau pada Kamis (31/8) lalu. Sebelumnya, JAPFA juga telah melakukan ekspor ayam hidup ke Singapura pada Mei dan Juli lalu.
Direktur JAPFA, Harwanto menyampaikan bahwa total ayam hidup yang diekspor JAPFA ke Singapura mencapai lebih dari 91 ribu ekor sejak pengiriman perdana hingga hari ini.
Bersamaan dengan ekspor ayam hidup kali ketiga ini, sebanyak enam orang perwakilan pembeli dari Singapura mengunjungi fasiltas budidaya ayam milik JAPFA di Bintan, Kepulauan Riau.
“Seluruh perwakilan sangat terkesan dengan kualitas manajemen budidaya yang kami lakukan, dan menyatakan bahwa kualitas budidaya JAPFA jauh melebihi dari yang mereka harapkan. Hal ini membuktikan bahwa kami mampu meningkatkan standar good farming practices di industri perunggasan,” ungkap Harwanto melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (1/9).
JAPFA turut kontribusi ketahanan pangan Singapura
Tidak hanya ayam hidup, pekan ini, JAPFA juga mengekspor 1 kontainer karkas ayam yang dikirimkan melalui Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.
Dengan hasil produksi yang dimiliki saat ini, JAPFA tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional, melainkan turut berkontribusi pada ketahanan pangan regional.
"Kami bangga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan Singapura, dan tentunya kami berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas sesuai dengan standar keamanan pangan internasional," kata Harwanto.
Dalam menghasilkan dan mendistribusikan produk-produknya, Ia menyatakan bahwa JAPFA sangat menekankan pada kualitas dan keamanan pangan di seluruh rantai produksi.
Didukung oleh kemajuan teknologi, tenaga ahli produksi hingga pemantauan kualitas yang ketat, memungkinkan JAPFA memenuhi standar internasional dan memastikan ketersediaan produk unggas yang aman dan sehat. Hal ini juga tentunya berdampak pada keseimbangan pasokan di dalam negeri.
JAPFA memastikan praktik peternakan yang bertanggung jawab serta mematuhi regulasi lingkungan yang ketat. Standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue management mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.