Arti Pitching dan Strateginya dalam Bisnis, Hindari Hal Ini!
Strategi membujuk audiens dalam bisnis.
Pitching adalah sebuah strategi yang digunakan dalam bisnis untuk meyakinkan orang-orang mengenai konsep yang Anda sampaikan.
Strategi ini merupakan pendekatan yang efektif untuk menggaet pelanggan lebih banyak, menjalin kerjasama dengan partner bisnis dan calon klien. Untuk lebih jelasnya, simak artikel di bawah ini!
Apa itu pitching?
Dalam dunia bisnis, Anda harus mengerti mengenai konsep pitching. Sederhananya, pitching adalah sebuah komunikasi untuk meyakinkan pihak lain, baik itu calon klien, partner bisnis, hingga calon investor.
Sebagai contoh penerapan pitching, saat Anda mempresentasikan mengenai bisnis startup yang akan dijalani kepada calon investor. Anda harus bisa memberikan argumentasi yang jelas, perencanaan, serta tujuan dari bisnis tersebut.
Pada praktiknya, pitching adalah Anda harus mengumpulkan beberapa data dan membagikannya kepada para calon pelanggan atau investor melalui visi yang menarik.
Apabila kegiatan tersebut berhasil, maka audiens akan dengan mudah mengikut ide Anda dan bersama mewujudkannya.
Pitching biasanya digunakan untuk memperkenalkan brand, merek, produk, atau layanan melalui presentasi atau diskusi singkat.
Strategi melakukan pitching
Berikut ini beberapa strategi melakukan pitching yang bisa Anda lakukan, yakni:
1. Memahami permasalahan klien
Agar komunikasi yang dibangun dapat berjalan dengan efektif, hal yang harus Anda lakukan adalah mengenal audiens Anda terlebih dahulu.
Anda bisa memetakan dengan membagikan ke dalam beberapa kategori, seperti usia, wilayah, jenis kelamin, budaya, dan lainnya. Setelahnya, barulah Anda bisa menyusun proyek sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan audiens.
2. Menggunakan demonstrasi video atau foto
Anda juga bisa menambahkan bentuk visualisasi seperti demonstrasi video maupun foto produk untuk memperkuat argumen Anda. Buatlah audiens semakin tertarik untuk menonton prestasi Anda.
3. Menggunakan data
Gunakanlah data yang sekiranya mendukung gagasan Anda. Hal ini sangat penting untuk membangun kepercayaan kepada audiens. Sebisa mungkin buatlah dalam bentuk grafik maupun diagram yang mudah untuk dibaca oleh audiens Anda.
4. Menarik perhatian audien di awal presentasi
Ada baiknya Anda memiliki first impression di mata penonton. Jangan sampai Anda kehilangan momentum tersebut dan membuat audiens menjadi malas untuk melihat presentasi Anda selanjutnya.
Setidaknya, Anda bisa sampaikan beberapa poin menarik seperti dua sampai tiga info pada awal presentasi. Berikan apa-apa saja yang ingin Anda sampaikan atau gagasan pokok pada menit pertama.
5. Akhiri dengan Call to Action (CTA)
Ada baiknya jika Anda mengakhiri presentasi dengan Call to Action (CTA). Adapun CTA di sini berisi ajakan dengan lantang dan jelas tujuan dari presentasi tersebut. Misalnya, untuk membeli produk Anda, promosi, menggiring opini, dan lainnya.
Hindari hal ini saat pitching
Ada beberapa hal yang harus dihindari saat pitching, sehingga perhatian audiens bisa Anda dapatkan dengan mudah. Berikut penjelasannya:
Kurang riset
Saat bertemu dengan audiens, Anda harus bisa memperkenalkan produk dengan jelas dan menyesuaikannya dengan kebutuhannya.
Riset sangat diperlukan agar Anda bisa menyampaikan gagasan dengan baik. Selain itu, saat audiens bertanya, Anda akan dengan mudah menjawabnya.
Tidak terstruktur
Pastikan saat Anda melakukan presentasi benar-benar terstruktur. Hal ini untuk menghindari kebingungan klien dan menghindari hal-hal yang ingin disampaikan terlupa. Pastikan untuk mencatat setiap detailnya.
Bertele-tele
Jangan menyampaikan informasi yang berlebihan atau bertele-tele yang memakan waktu audiens Anda. Pastikan informasi yang disampaikan padat, berisi dan mudah untuk dimengerti.
Pitching adalah strategi komunikasi untuk membujuk audiens agar memiliki gagasan yang sama seperti Anda. Strategi ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis untuk meyakinkan calon pelanggan, partner bisnis, dan calon investor. Selamat mencoba pitching.