Kontrak Baru Adhi Karya Naik 63%, Total Nilai Rp22,4 T
Kontrak baru Adhi Karya juga meliputi proyek di IKN.
Jakarta, FORTUNE – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) beroleh kontrak anyar senilai Rp22,4 triliun hingga November 2022, naik 63 persen secara tahunan. Perseroan pun optimistis sambut 2023, sebab raihan kontrak baru ini akan menopang kinerja perseroan agar tetap tumbuh.
Sebab, menurut SVP Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto, kontrak-kontrak baru itu berasal dari lini bisnis rekayasa dan konstruksi (88 persen), properti dan hospitality (6 persen). “Sisanya dari linis bisnis lain-lain,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (21/12).
Adapun, tipe-tipe pekerjaan yang tertuang dalam kontrak beragam. Dari proyek jalan dan jembatan (39 persen), proyek gedung (18 persen), serta proyek infrastruktur lain (43 persen) seperti sumber daya air dan proyek energi, jalur kereta api, dan lain-lain.
Proyek Adhi Karya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
Sebagai emiten konstruksi pelat merah, ADHI juga mengemban tugas menjadi salah satu pelaksana pembangunan IKN Nusantara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menunjuknya.
Dari situ, perseroan mengantongi kontrak proyek pembangunan rumah tapak kedinasan beserta fasilitas penunjang, berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Nilai dari proyek itu mencapai Rp493,7 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Rumah Susun dan Rumah Khusus II PUPR, Ronal Setiyadi serta perwakilan Kerja Sama Operasi (KSO), General Manager Departemen Gedung Adhi Karya, Yan Arianto sudah tandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada Rabu (7/12). Dus, proyek resmi digelar dan serah terima berlangsung pada 2024.
Adapun, Adhi Karya terpilih menjadi kontraktor utama di skema KSO proyek tersebut, dengan tugas: perencanaan dan perancangan, serta pekerjaan konstruksi dan infrastruktur area itu (layaknya rumah tapak, penataan area fasilitas umum dan sosial, serta sarana prasarananya).
Sampai saat ini, ADHI sudah beroleh kontrak proyek IKN berupa 22 menara untuk hunian pekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan Pulang Balang, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang–KTT Kariangau, dan rumah tapak kedinasan—terbaru.
Adhi Karya sendiri membidik kontrak IKN di rentang Rp3 triliun sampai dengan Rp3,5 triliun. Ditambah kontrak terbaru, saat ini perseroan sudah raih kontrak IKN sejumlah Rp1,8 triliun. Perseroan berharap kontrak anyar dari IKN bakal terus naik, sejalan dengan proses lelang yang sedang ADHI ikuti.
“Perolehan kontrak baru akan berdampak positif bagi kinerja ADHI,” ujarnya.