7 Produk Keuangan yang Penting Bagi Gen Z dan Milenial

Persiapan keuangan penting dilakukan demi masa depan.

7 Produk Keuangan yang Penting Bagi Gen Z dan Milenial
Ilustrasi Pengelolaan Keuangan. Shutterstock/witsarut sakorn
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia saat ini dianugerahi bonus demografi dengan 70,72 persen populasi usia produktif, dan Gen Z menjadi grup generasi terbesar (27,94 persen dari populasi) diikuti grup Milenial dengan persentase 25,87 persen.

Oleh sebab itu, penting bagi kedua generasi ini untuk memiliki Produk Keuangan yang sesuai, demi masa depan yang lebih terencana.

Laman Kemenkeu.go.id memuat sebuah artikel yang mengungkapkan bahwa gaya hidup Gen Z dan Milenial, sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka hadir saat teknologi digital mulai berkembang dan memungkinkan banyak hal untuk dapat dikerjakan secara cepat dan praktis. Namun, di sisi lain, hal tersebut mengarahkan mereka ke dalam gaya hidup konsumtif.

Dengan prinsip hidup yang sering disebut YOLO (You Only Live Once), baik Gen Z maupun Milenial kerap sulit mengatur keuangan. Namun, hal ini bisa dihindari melalui strategi yang tepat dengan mempertimbangkan kepemilikan tujuh produk keuangan yang akan Fortune Indonesia ulas berikut ini.

1. Rekening Tabungan

Tabungan penting dimiliki karena dapat dimanfaatkan sebagai media lalu lintas keuangan, terima gaji, transfer uang, alokasi uang untuk berbagai pos pengeluaran, dan sebagainya.

Sistem perbankan yang relatif lebih mudah dan memiliki keunggulan digital, akan mempermudah sistem alur keuangan Anda. Dengan demikian, proses keluar masuk dana dari ‘kantong’ Anda akan lebih terpantau dan memiliki catatan yang jelas, untuk bisa dievaluasi dan diperbaiki dari waktu ke waktu.

2. Dana Darurat

Dana darurat adalah tujuan finansial pertama dan terpenting yang harus Anda penuhi terlebih dahulu, sebelum melangkah ke hal atau tujuan lainnya. Sisihkanlah sebagian gaji—sesuai kemampuan—ke pos dana darurat ini.

Sebaiknya simpan dana darurat pada instrumen yang liquid dan mudah diakses, misalnya tabungan, reksa dana pasar uang, deposito, ataupun logam mulia.

Dana darurat harus ‘menganggur’, tidak boleh diputar, diinvestasikan di instrumen tinggi risiko, ataupun dipergunakan selain untuk hal-hal darurat. Setelah terpakai, buat komitmen untuk mengembalikan dana darurat hingga mencapai nominal yang memadai, minimalnya 3 bulan pengeluaran rutin.

3. Dompet digital

Saat ini, banyak sekali produk dompet digital yang pupler di tengah generasi milenial dan Gen Z. Selain praktis, keuntungan yang ditawarkan juga cukup menarik dan dianggap lebih “aman” jika dibandingkan dengan kartu kredit.

Selain itu, banyak pengelola digital wallet menawarkan cashback, diskon, dan berbagai bentuk promo lainnya untuk berbagai jenis belanja.

4. Asuransi

Dua jenis asuransi yang umum dimiliki oleh generasi produktif saat ini adalah asuransi kesehatan dan jiwa. Tidak ada yang bisa menghindar dari penyakit maupun kematian, sehingga kedua jenis asuransi ini diperlukan untuk menjamin Anda maupun keluarga yang Anda nafkahi, bila situasi darurat kesehatan terjadi.

Anda bisa memulainya dengan memiliki BPJS Kesehatan karena iurannya terjangkau. Jika perlu, Anda bisa menambahkan asuransi kesehatan swasta sesuai kebutuhan dan kemampuan. Asuransi jiwa juga penting bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, terutama para sandwich generation.

5. Kartu kredit

Produk ini mungkin bukan prioritas, namun penting untuk dipertimbangkan. Hal ini terutama bila Anda tiba-tiba butuh pengeluaran besar yang sangat darurat dan tidak bisa dihindari. Saat itu, kartu kredit bisa jadi solusi yang cukup membantu.

Namun, Anda harus berhati-hati dalam menggunakan produk ini, karena sifatnya yang sejenis dengan utang. Pakailah sesuai kebutuhan, bukan sekadar keinginan. Penggunaan kartu kredit menerapkan bunga yang akan jadi beban tambahan keuangan nantinya. Bayarlah tagihan sebelum jatuh tempo secara penuh, jika memungkinkan.

6. Investasi online

Pengaturan keuangan bukan soal cara mengelolanya saja, namun juga bagaimana mendapatkan keuntungan dari perputaran uang yang diusahakan. Saat ini, investasi bisa sangat mudah dilakukan secara online, mulai dari deposito, emas, reksa dana, saham, crowdfunding, hingga kripto

Meski begitu, Anda perlu tetap waspada dengan tawaran imbal hasil yang menggiurkan. Ingat, jaminan keamanan, kerahasaiaan data pribadi, sampai berbagai risiko lain masih ada dan mengintai pemanfaatan investasi online.

Untuk itu, kenalilah produk yang benar-benar aman dan sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan lupa untuk selalu bijak dalam membuat keputusan.

7. Dana pensiun

Pemerintah saat ini telah memiliki aturan soal pengalokasian dana pensiun yang disisihkan dari penghasilan tetap, bila Anda bekerja di sebuah perusahaan atau lembaga. Namun, yang terpenting bagi Anda adalah mengetahui alasan pentingnya dana pensiun ada.

Ketika pensiun, Anda sudah tak memiliki penghasilan aktif lagi, sementara kebutuhan hidup tetap ada. Dalam usia yang sudah tak produktif, satu-satunya yang dapat diandalkan adalah penghasilan pasif, seperti dana pensiun.

Itulah tadi beberapa jenis produk keuangan yang penting Anda pertimbangkan untuk dimiliki. Mungkin beberapa ada yang belum penting bagi Anda, namun hal ini tetap harus Anda ketahui dan pertimbangkan, demi pengelolaan keuangan yang mumpuni di masa depan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil