Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute, merilis Indeks Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuartal I 2023 di level 105,1. Hal ini menunjukkan bahwa prospek ekspansi bisnis UMKM masih cerah ke depannya.
“Hulu hilirnya di antaranya pertanian pangan kemudian produksi pangan itu sendiri, industri berbasis pangan, distribusi pangan, perdagangan pangan, dan kemudian baru makan saja tidak cukup, harus sehat, makanya yang terkait sama industri kesehatan itu yang kita support,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso dalam keterangan resminya, Kamis (4/5).
Kendati pada kuartal IV 2022, Indeks Bisnis UMKM sedikit lebih tinggi, di level 105,9. Adapun, salah satu indeks yang menurun adalah sentimen bisnis UMKM, dari 124 pada kuartal IV 2022 menjadi 121,6 pada kuartal I 2023, karena menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Namun capaian tersebut masih berada di atas 100, yang berarti masih sesuai ekspektasi dan menjadi indikasi bahwa UMKM masih dalam level ekspansif.
Faktor pendorong
Riset mengungkapkan, faktor yang mendorong ekspansi UMKM ini, salah satunya normalisasi pasca pandemi dan daya beli masyarakat semakin menguat sehingga berdampak pada permintaan terhadap barang dan jasa yang juga semakin meningkat.
Selain itu, panen raya tanaman pangan di beberapa sentra produksi dan harga jual hasil panen yang tetap menarik memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti Idul Fitri yang mendorong adanya peningkatan harga jual barang dan jasa.
Ekspansi bisnis
Dari hasil riset, ekspansi bisnis UMKM terjadi di sebagian besar usaha. Pada sektor pertanian, indeks membaik seiring panen raya. Tapi produksi beberapa komoditas sedikit terganggu akibat curah hujan tinggi dan musim trek kelapa sawit dan pupuk yang masih mahal.
Sedangkan pada sektor pertambangan, curah hujan yang tinggi dan berakhirnya perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyebabkan permintaan jasa pengangkutan kembali normal. Begitu juga sektor perdagangan, hotel dan resto, serta jasa lainnya, yang melambat akibat normalisasi permintaan pasca Nataru.
Di sektor industri pengolahan, bisnis UMKM terus tumbuh seiring meningkatnya permintaan menjelang puasa dan lebaran. Pada kuartal II 2023 ekspansi bisnis UMKM diperkirakan akan semakin pesat, terutama sektor konstruksi, pengangkutan dan pertanian.
Optimisme
Menyambut kuartal II 2023, BRI mengungkapkan para pelaku UMKM optimis usahanya akan terus meningkat dengan ekspektasi indeks bisnis mencapai 131,9 dari ekspektasi periode sebelumnya di level 130,1.
Peningkatan ekspektasi tersebut ditopang oleh perayaan Idul Fitri, mendorong permintaan dan harga barang dan jasa meningkat, puncak panen raya tanaman bahan makanan yang akan terjadi pada kuartal kedua 2023 dan kondisi cuaca yang semakin kondusif bagi sektor pertambangan, konstruksi, pertanian, dan perikanan laut.